Suku Sunda: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Prakars (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Gunkarta (bicara | kontrib)
←Membatalkan revisi 5266850 oleh 118.96.20.139 (Bicara) vandalisme
Baris 41:
''Lihat : [[Bahasa Sunda]]''
 
Dalam percakapan sehari-hari, etnis Sunda banyak menggunakan [[bahasa bodatSunda]]. Namun kini telah banyak masyarakat Sunda terutama yang tinggal di perkotaan tidak lagi menggunakan bahasa tersebut dalam bertutur kata.<ref>{{cite book | last = Hasbullah | first = Moeflich | publisher= Kompas Cetak | title =Tergerusnya Kebudayaan Sunda | date = | year = | url = | accessdate = | isbn = }}</ref> Seperti yang terjadi di pusat-pusat keramaian kota [[Bandung]] dan [[Bogor]], dimana banyak masyarakat yang tidak lagi menggunakan bahasa Sunda.
 
Ada beberapa [[dialek]] dalam bahasa Sunda, antara lain dialek Sunda-Banten, dialek Sunda-Bogor, dialek Sunda-[[Parahyangan|Priangan]], dialek Sunda-Jawa, dan beberapa dialek lainnya yang telah bercampur baur dengan [[bahasa Jawa]] dan [[bahasa Melayu]]. Karena pengaruh budaya [[Suku Jawa|Jawa]] pada masa kekuasaan [[Kerajaan Mataram Islam]], bahasa Sunda - terutama dialek Sunda Priangan - mengenal beberapa tingkatan berbahasa, mulai dari bahasa halus, bahasa loma/lancaran, hingga bahasa kasar. Namun di wilayah-wilayah pedesaan dan mayoritas daerah Banten, bahasa Sunda loma tetap dominan.