Sukatali, Situraja, Sumedang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Aldo samulo (bicara | kontrib)
←Membatalkan revisi 5343778 oleh 39.210.5.165 (Bicara)
Baris 12:
|kepadatan =-
}}
'''Sukatali''' adalah sebuah [[desa]] di kecamatan [[Situraja, Sumedang|Situraja]], [[Kabupaten Sumedang|Sumedang]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]. Desa ini berada di perbatasan Kecamatan Ganeas dan Situraja yaitu jalan antara Sumedang – Wado. Kepala desanya saat ini adalah Ade Ratnawulan. Sukatali terkenal sebagai daerah penghasil buah sawo unggul, karena selain rasanya yang manis, ukurannya juga cukup besar. Namun pembeli sering terkecoh mengira buah sawo yang dijual masih mentah, karena daging buah sawo Sukatali yang matang memang mengkal. Bibit sawo Sukatali berupa cangkokan banyak diminati, sehingga telah dikirim ke berbagai daerah.
 
Mayoritas penduduk desa Sukatalipenduduknya bekerja sebagai petani dan penjual sawo. Ada banyak kios-kios penjual sawo di sepanjang jalan desa ini. Toko-toko semakin banyak bermunculan, mulai dari toko sparepart motor, bengkel motor, alat pertanian dan peternakan, alat tulis sekolah, bahan bangunan, furnitur, handphone dan pulsa, sembako, air minum isi ulang, gas LPG, tempat pembayaran listrik, telepon dan PAM, bengkel las, toko serba ada, sanggar seni anak-anak, dan lain-lain. Di desaDesa ini jugaberkembang banyaksangat penjualpesat, makananbahkan yangkabel menjajakanoptik dagangannyapun kelilingtelah desa,ditanam. diantaranyaPrasarana tukangsekolah sayur,telah buburlengkap kacangdibangun, buburmulai ayam,dari basoPlaygroup, batagorTK, roti bakarSD, cuankiSMP, putuhingga STM dan satepesantren. SedangkanSukatali dipernah perempatanmendapat predikat desa, selainterbaik ojegsekecamatan dapatversi jugaPNPM ditemui(Program tukang sayur, gorengan, tahu Sumedang, es kelapa muda danNasional nasiPemberdayaan gorengMasyarakat).
Sukatali terkenal sebagai daerah penghasil buah sawo unggul, karena selain rasanya yang manis, ukurannya juga cukup besar. Namun pembeli sering terkecoh mengira sawo yang dijual masih mentah, karena daging buahnya yang matang memang mengkal. Bibit sawo Sukatali berupa cangkokan banyak diminati, sehingga telah dikirim ke berbagai daerah. Menurut legenda, pada zaman dahulu, sawo pertama kali ditanam oleh seorang tukang kebun kerajaan Sumedang yang memang berasal dari desa Sukatali. Beliau mendapat bibit tersebut sebagai hadiah dari Raja.
 
Mayoritas penduduk desa Sukatali bekerja sebagai petani. Ada banyak kios-kios penjual sawo di sepanjang jalan desa ini. Toko-toko semakin banyak bermunculan, mulai dari toko sparepart motor, bengkel motor, alat pertanian dan peternakan, alat tulis sekolah, bahan bangunan, furnitur, handphone dan pulsa, sembako, air minum isi ulang, gas LPG, tempat pembayaran listrik, telepon dan PAM, bengkel las, toko serba ada, sanggar seni anak-anak, dan lain-lain. Di desa ini juga banyak penjual makanan yang menjajakan dagangannya keliling desa, diantaranya tukang sayur, bubur kacang, bubur ayam, baso, batagor, roti bakar, cuanki, putu dan sate. Sedangkan di perempatan desa, selain ojeg dapat juga ditemui tukang sayur, gorengan, tahu Sumedang, es kelapa muda dan nasi goreng.
 
Desa ini berkembang sangat pesat, bahkan kabel optik pun telah ditanam. Prasarana sekolah telah lengkap dibangun, mulai dari Playgroup, TPA, TK, SD, SMP, hingga STM dan pesantren. Sukatali pernah mendapat predikat desa terbaik sekecamatan versi PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat).
 
Di desa ini juga telah dibentuk radio komunitas yang diberi nama e-channel, dengan motto "Sinergi anak bangsa, berkarya tanpa narkoba". Beberapa penyiarnya adalah Teh Riri, Bunda zalfa, Mas arjuno, Cute boy, Ayah boboko, Kang doyok, Kang deden, Haji dahlia, Kang arai, Melon, dll.