CDMA (''Coded Division Multiple Access''), menggunakan metode matematis untuk dapat melewatkan ''multiple wireless devices''' untuk mengirim data secara bersamaan pada frekuensi yang sama. Setiap perangkat, seperti telepon seluler, ditandai dengan tanda unik matematis. Tanda Unik tersebut diterapkan pada sinyal asli dan dikirim sebagai sinyal termodifikasi. Penerima juga menerapkan invers tanda matematika dari sinyal kirim untuk mendapatkan sinyal asli.
Jaringan Nirkabel awalnya memanfaatkan sebuah penghalang antara pengirim dan penerima, seperti kebanyakan telepon tradisional. EVDO, sebagai penggantinya mengadopsi pendekatan yang sama untuk internet. IP ([[Internet Protocol]]), memecah data pada pada pecahan kecil yang kemudian disebut paket. Tiap paket dikirim secara independen terhadap Paket yang lain. Tentu hal ini akan mengirit ''bandwidth'' yang memungkinkan dipakai oleh perangkat lain; ketika tak ada percakapan telepon pastinya juga tidak ada paket yang lewat karena tidak ada paket yang dikirim. atau ketika sebuah situs web diakses, tidak akan ada lebar data yang dipakai sampai situs web tersebut mulai mengirim halaman web.
Secara teori EVDO mampu melewatkan 2.4 megabit per sekon. Tentu saja ini lebih cepat dari DSL dan ''broadband cable'' yang ada. Pada sebuah video konferensi di Amerika, yang digunakan oleh seseorang yang berada di dalam kendaraan pada kecepatan 90km/jam, sedangkan pada demo yang lain sebuah telepon dicoba dari sebuah ''bullet train'' yang bergerak melebihi (240 km/jam).
Kelebihan EVDO dibandingkan CDMA biasa, tentu lebih mengirit spektrum frekuensi dari regulator dan amat mahal pastinya, menurunkan biaya pengembangan dan memanfaatkan jaringan baru. Di Amerika EVDO dipakai oleh Verizon dan Sprint,di Korea Juga digunakan. <!--Saat artikel ini dibuat EVDO tidak terlalu berpengaruh di pasar Eropa dan Sebagian besar Asia karena di Wilayah tersebut telah memilih 3G sebagai pilihan mereka. Namun Demikian di [[Indonesia]] telah ada beberapa operator yang memakai teknologi EVDO.-->