Pornografi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bukan Termasuk Kategori Seni Seksual. Artikel Erotisme & Kama Sutra lebih pantas
Baris 93:
Di pihak lain, pada tahun [[1980-an]] ini juga muncul film-film yang menampilkan aktris-aktris cantik dan seksi, dengan pakaian minim, seperti yang terdapat dalam film-film [[Warkop]], namun semuanya lolos sensor, meskipun muncul berbagai protes dari masyarakat.
 
Sejumlah film muncul dengan judul-judul yang menjurus ke pornografi, juga merajalela pada masa itu, seperti [[Bernafas di Atas Ranjang]], [[Satu Ranjang Dua Cinta]], [[Wanita Simpanan]], [[Nafsu Birahi]], [[Nafsu Liar]], dll. Sejumlah pemain yang muncul dalam film seperti itu, antara lain [[Inneke Koesherawaty]], [[Ibra Azhari]], [[Lisa Chaniago]], [[Febby Lawrence]], [[Teguh Yulianto]], [[Reynaldi]], [[Kiki Fatmala]], dll.[http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/0804/21/0809.htm]
 
Pada periode yang sama, masyarakat dihebohkan dengan beredarnya kalender bugil dengan model Indonesia. Para model dan juru fotonya diajukan ke pengadilan dan dikenai tuntutan hukum.
 
[[TVRI]] yang merupakan satu-satunya saluran televisi hingga akhir 1980-an, menampilkan sensor yang sangat ketat terhadap film-film yang disiarkannya. Misalnya, adegan ciuman sama sekali diharamkan sehingga seringkali muncul adegan yang menggelikan, ketika -- karena gunting sensor -- sebuah pasangan ditampilkan seolah-olah menghindari tabrakan bibir. Sementara itu, kehadiran teknologi video telah semakin mempermudah akses terhadap film-film asing yang tidak disensor. Acapkali diberitakan di surat kabar tentang masyarakat pedesaan yang menayangkan film-film biru pada acara-acara perhelatannya dengan menyewa video. Begitu pula bus-bus malam dan hotel-hotel seringkali menyiarkan video-video panas, sementara [[Badan Sensor Film]] tampak tidak berdaya.
 
====1990-2000-an====