Kitab Nahum: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: pl:Księga Nahuma adalah artikel bagus
Baris 9:
[[Berkas:Scan000nahum.jpg|thumb|250px|Kekaisaran Asyur.]]
[[Berkas:Scan0004peta.jpg|thumb|250px|Imperium Asyur kira-kita 650 seb. M.]]
Kitab Nahum ditulis untuk memperingati jatuhnya kota [[Niniwe]], [[ibukota]] [[bangsa]] [[Asiria]] ({{Alkitab|2 Raja-raja 19:36}}; {{Alkitab|Yunus 1:2}}; {{Alkitab|Yunus 3:1}}). <ref name="Veitch"/> <ref name="Rowley">{{id}} H.H. Rowley. 1991. Atlas Alkitab. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 37 </ref> Nabi Nahum [[nubuat|bernubuat]] terhadap Asyur antara tahun 663, ketika tentara [[Asyurbanipal]] mengalahkan tentara Mesir dan menjatuhkan ibukotanya serta tahun 612, ketika Niniwe direbut orang [[Babel]].<ref name="Barth">{{id}} Dr. C. Barth. 1989. Theologia Perjanjian Lama 4. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 65, 66.</ref> Ada kemungkinan Nahum berkarya di tengah-tengah bangsa [[Israel]], ketika Asyur masih di puncak kekuasaan. Asyur memerintah dengan keras dan kejam melalui serangkaian tindakan dan peraturan yang ketat. <ref name="Barth"/> Hal ini nyata dengan tindakan Asyur yang memindahkan penduduk-penduduk jajahan mereka dari negeri asal mereka ke negeri yang jauh (kebanyakan diantaranya mati di tengah jalan), memusnahkan bangsa-bangsa yang berani memberontak, menuntut pajak yang berat, dan tidak berkompromi terhadap pembatalan perjanjian <ref name="Lasor"/> <ref name="Bergant">{{id}} Dianne Bergant, Robert J. Karris (ed). 2002. Tafsir Alkitab Perjanjian Lama. Yogyakarta: Kanisius. Hlm. 686.</ref> Ini terlihat jelas dalam penggambaran kerajaan Asyur yang negatif di kitab ini: digambarkan bersikap seperti seekor singa betina yang menerkam rezeki rakyat sebagai mangsa untuk anak-anaknya (2:12); pedagangnya seperti belalang pelompat banyaknya (3:16) yang memakan habis keperluan orang yang dijajah; para penjaganya seperti belalang pindahan dan para pegawainya seperti kawanan belalang yang hinggap pada tembok-tembok pada waktu dingin (3:17) yang menindas rakyat; Niniwe merupakan kota penumpah darah yang selalu merampas dan tiada henti menerkam (3:1); Niniwe seperti perempuan sundal yang cantik parasnya dan ahli dalam sihir (3:4). <ref name="Barth"/> Dalam kondisi yang demikian, Nahum tampil, bernubuat, dan memberitahukan tentang Allah serta mengajar orang-orang [[Yehuda]] untuk menanti-nantikan Tuhan, sekalipun masyarakat berada di dalam situasi yang suram. <ref name="Barth"/>
 
==Naskah sumber==