Pantai Lovina: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Aansentanu (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 5:
'''Sejarah Lovina'''.
Menyinggung sejarah '''Lovina''', tentunya tidak bisa lepas dengan sosok Anak Agung Panji Tisna. Sekitar 1950-an, Anak Agung Panji Tisna, pernah melakukan perjalanan ke beberapa negara di Eropa dan Asia. Apa yang menarik perhatian beliau terutama adalah kehidupan masyarakat di India. Dia tinggal beberapa minggu di Bombay (sekarang Mumbai). Cara hidup dan kondisi penduduk di sana, serta merta mempengaruhi cara pikir dan wawasan beliau ke depan untuk Bali, terutama pembangunan kesejahteraan masyarakt di Kabupaten Buleleng.
Sementara itu, Panji Tisna juga melihat suatu tempat yang ditata indah untuk orang-orang berlibur di pantai. Tanah tersebut memiliki kesamaan dengan tanah miliknya di pantai Tukad Cebol - Buleleng - Bali Utara, yang juga terletak di antara dua buah aliran sungai. Inspirasi Panji TinaTisna muncul untuk membangun sebuah peristirahatan seperti itu. Sekarang, hanya perlu nama. Beliau melanjutkan perjalanannya ke daerah pegunungan. Sementara itu beliau mengingat kebun jeruknya di pegunungan desa Seraya, Buleleng, Bali, 2 kilometer dari garis pantai.
Akhirnya, beliau tiba di atas bukit, tepatnya di desa di pinggiran kota yang gersang, di wilayah Maharashtra, beberapa ratus meter di atas permukaan laut. Sebuah pemandangan yang menawan di mana beliau menemukan sebuah kota kecil bernama "Lovina"!. Beliau serta merta menyukai nama itu. Kedengannya, seperti nama seorang wanita dari daratan Eropa.