Kebaya: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k ←Suntingan 112.215.36.177 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh ZéroBot |
||
Baris 1:
{{tone}}
{{unreferenced}}
[[Berkas:
[[Berkas:
'''Kebaya''' adalah blus tradisional yang dikenakan oleh wanita Indonesia yang terbuat dari bahan tipis yang dikenakan dengan [[sarung]], [[batik]], atau pakaian rajutan tradisional lainnya seperti [[songket]] dengan motif warna-warni.
Baris 11:
Pakaian yang mirip yang disebut "nyonya kebaya" diciptakan pertama kali oleh orang-orang [[Peranakan]] dari [[Melaka]]. Mereka mengenakannya dengan [[sarung]] dan sepatu cantik bermanik-manik yang disebut "kasut manek". Kini, nyonya kebaya sedang mengalami pembaharuan, dan juga terkenal di antara wanita non-Asia.
Terpisah dari kebaya tradisional, perancang mode sedang mencari cara memodifikasi desain dan membuat kebaya menjadi pakaian yang lebih modern. Kebaya yang dimodifikasi itu malah bisa dikenakan dengan jins atau rok.
==Kebaya Indonesia==
Menurut Denys Lombard dalam bukunya Nusa Jawa: silang Budaya (1996) Kebaya berasal dari bahasa Arab ‘''Kaba''’ yang berarti ‘pakaian’ dan diperkenalkan lewat bahasa Portugis ketika mereka mendarat di Asia Tenggara. Kata '''Kebaya''' diartikan sebagai jenis pakaian (atasan/''blouse'') pertama yang dipakai wanita Indonesia pada kurun waktu abad ke-15 atau ke-16 Masehi. Argumen Lombard tentu berterima terutama lewat analogi penelusuran lingustik yang toh sampai sekarang kita masih mengenal ‘''Abaya''’ yang berarti tunik panjang khas Arab. Sementara sebagian yang lain percaya '''Kebaya''' ada kaitannya dengan pakaian tunik perempuan pada masa kekasiran Ming di Tiongkok, dan pengaruh ini ditularkan setelah imigrasi besar-besaran menyambangi semenanjung Asia Selatan dan Tenggara di abad ke-13 hingga ke-16 Masehi.
|