Helvy Tiana Rosa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Itazuhdi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Itazuhdi (bicara | kontrib)
Baris 38:
===Majalah Annida===
 
Sejak berjilbab tahun 1988, Helvy semakin giat menulis dan mulai mengubah fokus dan gaya penulisannya lebih Islami. Namun ia merasa kesulitan menemukan media yang mau memuat karya-karyanya yang cenderung memiliki benang merah keislaman yang kental. Ia pun sadar bahwa kalau ia ingin membaca sebuah tulisan yang belum juga ia temukan untuk dibaca, maka itu berarti ia harus menuliskannya. Tahun 1990 Helvy bertemu Dwi Septiawati, pemimpin redaksi majalah remaja muslimah "Annida". Setahun kemudian, sambil kuliah Helvy bekerja sebagai Redaktur Majalah Annida. Tahun 1992 ia diangkat menjadi Redaktur Pelaksana dan bertanggungjawab terhadap rubrik fiksi. Tahun 1993 majalah ini memutuskan mengubah format menjadi Majalah Kisah-kisah Islami Annida, yang hampir keseluruhan isinya adalah cerpen dan ditujukan bagi remaja. ManajemenAnnida mencoba secara konsisten melakukan dakwah melalui sastra untuk remaja muslim/ muslimah dengan menghindari kesan menggurui. Annida kemudianbanyak melahirkan para penulis seperti: [[Asma Nadia]], [[Afifah Afra]], [[Melvi Yendra]], [[Sakti Wibowo]], [[Izzatul Jannah]]/ [[Intan Savitri]], [[Ragdi F. Daye]], [[Jazimah Al Muhyi]], [[Syamsa Hawa]], [[Muhammad Yulius]], [[Muthmainnah]]/ [[Maimon Herawati]], [[Sinta Yudisia]], dll. Tahun 1993 manajemen Annida bergabung dengan Majalah Ummi yang membuat distribusi Annida sampai ke seluruh Indonesia. Bahkan saat Helvy menjadi Pemimpin Redaksi (1997-2001) oplahnya mencapai 50 ribu/2 minggu atau 100 ribu eksemplar/bulan. Helvy kerap mendapat undangan ke berbagai daerah untuk mengisi berbagai acara keislaman, workshop penulisan atau sekadar temu pembaca. Oplah Annida pun terus meningkat, terutama di pesantren-pesantren.
 
===Ketika Mas Gagah Pergi===