Helvy Tiana Rosa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 26:
Lepas SMP Helvy diterima di SMAN 5 Jakarta. Guru Bahasa Indonesia-nya Pak Muhyidin Dasuki selalu memberinya nilai mengarang A+ dan mengatakan bahwa ia merasa suatu saat Helvy akan menjadi pengarang terkemuka Indonesia. Pada saat itu, Helvy berkata pada gurunya, bahwa kalau ia bisa menjadi pengarang terkenal, ia akan membuat Indonesia Menulis, yaitu mengajak orang lain untuk ramai-ramai menjadi penulis karena menulis itu adalah perjuangan yang menyenangkan. Sementara itu, Helvy juga bergabung di Teater Lima, yaitu teater sekolah dan sempat menjadi ketuanya. Ia juga pernah berperan sebagai Dalang dalam lakon [[Jaka Tarub]] karya [[Akhudiat]] yang membawa teaternya memenangkan Festival Teater tingkat SLTA tahun 1988.
Suatu hari saat ulangtahunnya yang ke 18, Helvy memutuskan untuk memakai jilbab. Padahal saat itu jilbab dilarang di sekolah atas instruksi Menteri P&K [[Daud Jusuf]]. Helvy memutuskan untuk tetap memakai jilbabnya meski kadang harus melompati pagar sekolah dan masuk lewat jendela. Ia menghadapi rintangan yang besar dari pihak sekolah. Puncaknya saat ia terancam tidak bisa mengikuti EBTANAS hanya karena jilbab yang ia kenakan. Kepala Sekolah akhirnya mengambil kebijakan boleh pakai jilbab di lingkungan sekolah, tapi saat di kelas tetap harus dibuka. Helvy tidak mau menerima kebijakan itu dan berdebat panjang dengan pihak sekolah hingga guru agama yang membelanya, Pak Munawir menangis. Saat Ebtanas tiba, jilbab tak boleh dikenakan di kelas. Untunglah saat EBTANAS, pengawas yang berjilbab dari luar sekolah membiarkannya menjawa soal-soal, sebelum Kepala Sekolah melakukan kontrol jilbab ke kelas-kelas. Selama tiga hari, Helvy pun tergesa-gesa mengerjakan semua soal Ebtanas hanya dalam waktu 20 menit! Saat Kepala Sekolahnya tiba di muka kelas, Helvy sudah berada di luar. Hal ini membuat guru-guru dan teman-temannya khawatir. Syukurlah, meski Helvy memperoleh Nilai Ebtanas Murni (NEM) yang kecil akibat semua ujian Ebtanas dikerjakan cuma 20 menit itu, ia memperoleh ranking 2 di kelas, dan tetap bisa masuk ke [[Universitas Indonesia]]. Sebuah keajaiban menurut teman-temannya.
===Masa Kuliah===
|