Sri Kesari Warmadewa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nararya16 (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi ''''Sri Kesari Warmadewa''' adalah Wangsa Warmadewa yang pernah berkuasa di Pulau Bali, Indonesia dari Tahun 882 M s/d 914 M. Didalam sebuah kitab kuna yan...'
 
Nararya16 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 6:
Memperhatikan gelar beliau yang mempergunakan sebutan Warmadewa, para ahli sejarah menduga bahwa beliau adalah keturunan raja-raja Syailendra di [[Kerajaan Sriwijaya]] ( Palembang ), yang datang ke Bali untuk mengembangan Agama Budha Mahayana. Sebaimana diketahui [[Kerajaan Sriwijaya]] adalah menjadi pusat Agama Budha Mahayana di Asia Tenggara kala itu.
 
Beliau mendirikan istana dilingkungan desa Besakih., yang bernama '''Singhadwala''', Baginda amat tekun beribadat, memuja dewa-dewa yang berkahyangan di Gunung Agung. Tempat pemujaan beliau terdapat disitu bernama "Pemerajan Selonding". Ada peninggalan beliau sebuah benda besar yang terbuat dari perunggu, yang merupakan "lonceng", yang didatangkan dari Kamboja. Lonceng itu digunakan untuk memberikan isyarat agar para Biksu-Biksu Budha dapat serentak melakukan kewajibannya beribadat di biaranya masing-masing. Benda itu kini dimpandisimpan di Desa Pejeng, Gianyar pada sebuah pura yang bernama "Pura Penataran Sasih"
 
Pada jaman pemerintahaan beliau penduduk Pulau Bali merasa aman, damai dan makmur. Kebudayaan berkembang dengan pesat. Beliau memeperbesar dan memperluas Pura Penataran Besakih, yang ketika itu bentuknya masih amat sederhana. Keindahan dan kemegahan [[Pura Besakih]] hingga sekarang tetap dikagumi oleh dunia.