Orkes Melayu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
{{tidak dikembangkan|d=16|m=04|y=2012|i=14|ket=}}{{hapus}}
Orkes Melayu adalah kelompok pemusik yang menyanyikan lagu Melayu khas Semenanjung Malaysia dan Pantai Timur Sumatera, di mana didominasi permainan rebana, petikan gambus, pukulan gong, dan alunan serunai. Gaya ini dapat dijumpai di Malaysia, Riau, Singpura, Palembang, Deli, hingga Aceh. == Latar Belakang Etnis dan Budaya ==
Dalam menganalisis Musik Melayu, kita harus melihat kembali sejarah [[Kerajaan Melayu]], [[Suku Melayu]], [[Bangsa Melayu]], [[Orang Melayu]], [[Bahasa Melayu]], dan lain hal yang berkaitan dengan [[Melayu]].
== Tiga Jenis Rentak Musik Melayu ==
Menurut Fadlin, ada tiga jenis rentak Musik Melayu, yaitu:
* Pertama, ''rentak senandung'', yaitu dengan metrik 4/4, dalam satu siklus terdapat delapan ketukan, biasanya dengan irama lambat dan lagu bersifat sedih. Contoh lagu adalah ''Kuala Deli'', ''Laila Manja''.
* Kedua, ''rentak mang inang'', yaitu dengan metrik 2/4, tempo lagu sedang, biasanya lagu bertemakan kasih sayang atau persahabatan. Contoh lagu adalah ''Mak Inang Pulau Kampa'', ''Mak Inang Stanggi'', ''Pautan Hati''.
* Ketiga, ''rentak lagu dua'', yaitu dengan metrik 6/8, sifatnya riang dan gembira, bersifat joget, tempo agak cepat, sangat digemari orang Melayu. Contoh lagu ''Tanjung Katung'', ''Hitam Manis'', ''Selayang Pandang''.
== Susunan Orkes Melayu ==
Seperti diketahui, bahwa Orkes Melayu mempunyai permainan yang khas Semenanjung Malaysia dan Pantai Timur Sumatera. Alat musik utama adalah yang dipakai oleh orang Arab, karena memang pengaruh dari Arab, ditambah dengan alat musik tradisional seperti serunai, gong, dan rebab, yaitu sebagai berikut:
* [[Rebana]], hal ini mengingatkan tentang seni [[Qasidah]], yang berasal dari [[Arab]] dan Persia ([[Iran]]) dan masuk Nusantara sekitar tahun 635 - 1600. Rebana mempunyai berbagai ukuran: besar, sedang, dan kecil.
* [[Gambus]], alat musik ini dibawa orang Arab atau Mesir ataupun Yaman, pada tahun sekitar 1870 - 1888 ke Nusantara. Suaranya rendah, mempunyai senar double dari usus kambing atau sekarang dari nylon, dimainkan dengan melodi kontrapun.
* [[Gong]], sebagai ketukan hitungan pertama atau pada akhir lagu, bunyinya seperti bas.
* [[Serunai]], pembawa variasi melodi
* [[Rebab]], pembawa variasi
|