Kota Cirebon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Prakars (bicara | kontrib)
Prakars (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 239:
 
Kelompok transpor Kota Cirebon mengalami laju inflasi yang cukup tinggi karena kenaikan harga [[BBM]] nonsubsidi serta tarif jasa keuangan. Sementara itu, tarif kursus/pelatihan di Kota Cirebon relatif tinggi dibandingkan dengan kota-kota lainnya, sehingga mendorong tingginya inflasi kelompok pendidikan.
 
== Keuangan dan Harga ==
 
Pada tahun anggaran [[2007]] penerimaan mencapai 510,2 miliar rupiah, sementara itu pada tahun anggaran [[2010]] meningkat menjadi 758,7 miliar rupiah.
 
Pos penerimaan terbesar masih diperoleh dari bagian Dana Perimbangan yaitu sebesar 489,3 miliar rupiah atau sekitar 64,5 persen dari seluruh penerimaan daerah, penerimaan terbesar kedua berasal dari Bagian [[Pendapatan Asli Daerah]] yaitu sebesar 115,2 miliar rupiah atau sebesar 15,2 persen dari seluruh penerimaan daerah.
 
Besarnya Dana Perimbangan ini, terutama merupakan kontribusi dari dana alokasi umum ([[DAU]]) kepada pemerintah daerah Kota Cirebon yang pada tahun
 
2010 jumlahnya mencapai 412 miliar rupiah atau sebesar 84,2 persen dari total penerimaan.
Pada tahun anggaran 2010 ini untuk realisasi belanja tidak langsung dan belanja langsung, tercatat belanja tidak langsung langsung sebesar 419,4 miliar rupiah dan belanja langsung sebesar 350,7 miliar rupiah. Dari sejumlah belanja tidak langsung, yang menggunakan keuangan terbesar adalah untuk pos belanja pegawai yaitu sebesar 347 miliar rupiah. Sementara itu untuk belanja langsung, pos terbesar adalah untuk belanja barang dan jasa yaitu sebesar 118,2 miliar.
 
Jumlah [[Koperasi]] di kota Cirebon tahun 2010 sebanyak 244 buah koperasi dengan anggota aktif sebanyak 29.089 orang. Angka tersebut menurun dari tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 271 buah koperasi.<ref>Cirebon Dalam Angka 2011. Katalog BPS: 1102001.3274</ref>
 
== Pelayanan umum ==