Seni patung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 14:
Di Jepang, karya patung dan lukisan yang tak terhitung banyaknya, seringkali di bawah sponsor pemerintah. Kebanyakan patung di Jepang dikaitkan dengan agama, dan seiring dengan berkurangnya peran tradisi Buddhisme, jenis penggunaan bahannya juga berkurang. Selama periode Kofun (abad ketiga), patung tanah liat yang disebut [[haniwa]] didirikan di luar makam. Di dalam Kondo yang berada di [[Horyu-ji]] terdapat Trinitas Shaka (623), patung Buddha yang berupa dua bodhisattva serta patung yang disebut dengan [[Para Raja Pengawal Empat Arah]].
Patung kayu (abad 9) mengambarkan Shakyamuni, salah satu bentuk Buddha, yang menghiasi bangunan sekunder di Muro-ji, adalah ciri khas dari patung awal periode [[Heian period|Heian]], dengan tubuh berat, dibalut lipatan draperi tebal yang dipahat dengan gaya ''hompa-shiki'' (ombak bergulung), serta ekspresi wajah yang terkesan serius dan menarik diri. Sekolah seni patung Kei, menciptakan gaya patung baru dan lebih realistik.
 
=== Afrika ===
Seni rupa di Afrika memiliki penekanan pada seni patung. Para seniman Afrika cenderung lebih menyukai karya tiga dimensi dibandingkan dengan dua dimensi. Meskipun para antropolog berpendapat bahwa patung yang mula-mula dikenal di Afrika berasal dari kebudayaan Nok di [[Nigeria]] sekitar tahun 500 SM, karya-karya seni ''Pharaonic Africa'' (berkaitan dengan zaman Mesir kuno), kurun waktunya lebih awal daripada periode Nok. Patung logam yang berasal dari bagian timur Afrika barat, seperti [[Benin]], dianggap sebagai yang terbaik yang pernah dihasilkan.
 
[[Kategori:Seni patung| ]]