Kota Padang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Aldo samulo (bicara | kontrib)
Mamasamala (bicara | kontrib)
Baris 403:
Saat ini ada tiga ruas jalan utama yang menghubungkan kota Padang dengan kota-kota lain di Sumatera. Jalan ke utara menghubungkan kota ini dengan [[Kota Bukittinggi]], dan di sana bercabang ke [[kota Medan]] dan [[kota Pekanbaru|Pekanbaru]]. Terdapat pula cabang jalan di dekat Lubuk Alung ke arah [[kota Pariaman]]. Jalan ke timur menuju [[kabupaten Solok]] dan [[kota Solok]], yang tersambung dengan Jalan Lintas Sumatera bagian tengah. Sebelumnya, di Arosuka terdapat persimpangan menuju [[kabupaten Kerinci]] melalui [[kabupaten Solok Selatan]]. Jalan ke selatan yang menyusuri pantai barat Sumatera menghubungkan kota Padang dengan provinsi [[Bengkulu]], melalui [[kabupaten Pesisir Selatan]].
 
Terminal Regional Bingkuang (TRB) berada di Air Pacah dan selesai dibangun tahun [[1999]]. Terminal ini menggantikan Terminal Lintas Andalas di Olo Ladang. Penggunaan TRB ini tidak seperti yang diharapkan, dan sampai beberapa tahun sesudahnya belum juga dapat menggantikan terminal lama.<ref>[http://www.kompas.com/kompas-cetak/0310/21/daerah/634496.htm Akar Persoalan Terminal Bingkuang]. Kompas.</ref> Setelah gempa tanggal 30 September 2009, TRB dialihfungsikan sebagai kantor pemerintahan daerah kota Padang untuk sementara waktu.<ref>[http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/2009/10/22/brk,20091022-203974,id.html Kantor Pemerintah Kota Padang Akan Dipindahkan ke Timur]. Tempo Interaktif, 22 Oktober 2009.</ref> Namun setelah keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2011, tentang persetujuan relokasi pusat pemerintahan Kota Padang, dalam hal ini kawasan TRB kemudian dialih fungsikan menjadi kawasan pusat pemerintahan kota, sehingga saat ini Padang menjadi satu-satunya kota di Indonesia yang tidak mempunyai terminal. Selanjutnya sebagai penganti pemerintah Kota Padang membangun terminal angkutan penyangga pada 3 lokasi yakni, arah utara di Lubukbuaya Kecamatan Kototangah, arah selatan di Gaung Kecamatan Lubukbegalung dan arah timur di Bandarbuek Kecamatan Lubukkilangan.
 
Penemuan cadangan batubara di [[kota Sawahlunto]] mendorong Pemerintah [[Hindia Belanda]] membangun rel kereta api serta rute jalan baru melalui [[kota Padangpanjang]] sekarang, yang diselesaikan pada [[1896]].<ref>{{cite book|last=Colombijn|first=Freek|title=Paco-Paco (Kota) Padang|pages=65}}</ref> Jalur kereta api ini selain menghubungkan kota Padang dengan kota Sawahlunto, juga mencapai kota-kota lain seperti kota Solok, kota Pariaman, [[kota Padangpanjang]], kota Bukittinggi dan [[kota Payakumbuh]]. Saat ini rel kereta api yang aktif hanyalah jalur Pariaman-Padang untuk kereta api wisata, dan Teluk Bayur-Indarung untuk pengangkutan semen.