Sri Kesari Warmadewa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 21:
 
2. Sri Ugrasena (915 M - 942 M)
* Setelah pemerintahan Sri Kesari Warmadewa berakhir, tersebutlah seorang raja bernama '''Sri Ugrasena''' memerintah di Bali. Walaupun Baginda raja tidak memepergunakan gelar Warmadewa sebagai gelar keturunan, dapatlah dipastikan, bahwa baginda adalah putra Sri Kesari Warmadewa. Hal itu tersebut di dalam prasasti-prasasti (a.l. Prasasti Srokadan) yang dibuat pada waktu beliau memerintah yakni dari tahun 915 s/d 942, dengan pusat pemerintahan masih tetap di Singha-Mandawa yang terletak disekitar desa [[Besakih]]. Prasasti-Prasasti itu kini disimpan didesa Babahan, Sembiran, Pengotan, Batunya (dekat Danau Beratan), Dausa, Serai ([[Kintamani]]), dan Desa Gobleg.
 
3. Sri Tabanendra Warmadewa (943 M - 961 M)
* Baginda raja Sri Tabanendra Warmadewa yang berkuasa di Bali adalah raja yang ke tiga dari keturunan Sri Kesari Warmadewa. Baginda adalah putra Sri Ugrasena, yang mewarisi kerajaan Singhamandawa. Istri Baginda berasal dari Jawa, adalah seorang putri dari Baginda Raja Mpu Sendok yang menguasai Jawa Timur. Didalam prasasti yang kini tersimpan didesa Manikliyu (Kintamani), selain menyebut nama Baginda Sri Tabanendra Warmadewa, dicantumkan pula nama Baginda Putri. Beliau memerintah dari tahun 943 s/d 961.
 
4. Sri Candrabhaya Singha WaemadewaWarmadewa (961 M - 975 M)
*
 
Baris 45:
9. Sri Sakalendu / Sri Suradhipa (1078 M - 1114 M)
*
 
 
 
== Sumber ==