Batik Jombang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 10:
Dari proses tersebut di atas maka Ibu Hj. Maniati, Ibu-ibu PKK dan para remaja memulai belajar membatik dengan jenis batik jumput ([[batik ikat]]) dan hasilnya cukup menggembirakan, sehingga semangat untuk membatik cukup tinggi.
Pada tahun [[2000]] Ibu Hj. Maniati dipanggil oleh [[Dinas Perindustrian]] Kabupaten Jombang untuk membicarakan pelatihan/kursus/workshop. Pada 8-10 [[Februari]] 2000 Ibu Hj. Maniati beserta putrinya mengikuti kursus [
Pada [[16 Desember]] [[2004]], Ibu Hj. Maniati mendapat izin usaha tetap dari pemerintah dengan nama “Batik Tulis Sekar Jati Star” dengan nombor SIUP: 00423/13-19/SIUP-K/IX/2004.
Selain Ibu Hj. Maniati batik Jombang juga dikembangkan oleh Ibu Kusmiati Slamet. Dengan modal awal Rp 2 juta, tahun [[2002]] mulailah Ibu Kusmiati Slamet dari Desa Jatipelem, Kecamatan [[Diwek]], Kabupaten Jombang mengambil tenaga kerja dari para tetangganya sendiri untuk membuat berbagai model dan motif batik dengan khas paten relief Candi Rimbi. Awalnya, prakarsa ini muncul atas dorongan tetangga yang ingin mencari kesibukan dengan belajar membuat batik dengan motif khas Kerajaan Majapahit. Alasannya, karena Jombang dulunya merupakan daerah pecahan Mojokerto, nenek moyangnya sama-sama berasal dari Majapahit.
|