Riau: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Mamasamala (bicara | kontrib) ←Membatalkan 2 revisi oleh 118.137.114.240 |
|||
Baris 64:
=== Suku Bangsa ===
Penduduk provinsi Riau terdiri dari bermacam-macam suku bangsa. Mereka terdiri dari [[Suku Jawa|Jawa]] (25,05%), [[Suku Minangkabau|Minangkabau]] (11,26%), [[Suku Batak|Batak]] (7,31%), [[Suku Banjar|Banjar]] (3,78%), [[Tionghoa]] (3,72%), dan [[Suku Bugis|Bugis]] (2,27%). [[Suku Melayu]] merupakan masyarakat terbesar dengan komposisi 37,74% dari seluruh penduduk Riau. Mereka umumnya berasal dari daerah pesisir di Rokan Hilir, Dumai, Bengkalis, Kepulauan Meranti, hingga ke Pelalawan, Siak, Inderagiri Hulu dan Inderagiri Hilir. Namun begitu, ada juga masyarakat asli bersuku rumpun Minangkabau terutama yang berasal dari daerah Rokan Hulu
Abad ke-19, masyarakat [[Suku Banjar|Banjar]] dari [[Kalimantan Selatan]] dan [[Suku Bugis|Bugis]] dari [[Sulawesi Selatan]], juga mulai berdatangan ke Riau. Mereka banyak bermukim di [[Kabupaten Indragiri Hilir]] khususnya [[Tembilahan]].<ref>Majalah Prisma, Masalah 1-8, Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial, 1990</ref> Di bukanya perusahaan pertambangan minyak [[Chevron Pacific Indonesia|Caltex]] pada tahun 1940-an di [[Rumbai, Pekanbaru]], mendorong orang-orang dari seluruh Nusantara untuk mengadu nasib di Riau.
Baris 73:
=== Bahasa ===
Bahasa pengantar masyarakat provinsi Riau pada umumnya menggunakan [[Bahasa Melayu]] dan [[Bahasa Indonesia]]. Bahasa Melayu umumnya digunakan di daerah-daerah pesisir seperti Rokan Hilir, Bengkalis, Dumai, Pelalawan, Siak, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir dan di sekitar pulau-pulau. [[Bahasa Minang]] secara luas juga digunakan oleh penduduk di provinsi ini, terutama oleh para oleh penduduk asli di daerah Kampar, Kuantan Singingi, dan
=== Agama ===
Dilihat dari komposisi penduduk provinsi Riau yang penuh kemajemukan dengan latar belakang sosial budaya, bahasa, dan agama yang berbeda, pada dasarnya merupakan aset bagi daerah Riau sendiri. Agama-agama yang dianut penduduk provinsi ini sangat beragam, diantaranya [[Islam]], [[Kristen Protestan]], [[Katolik|Kristen Katolik]], [[Hindu]], [[Buddha]], dan [[Konghucu]].
Berbagai sarana dan prasarana peribadatan bagi masyarakat Riau sudah terdapat di provinsi ini, seperti Mesjid Agung An-nur (Mesjid Raya di Pekanbaru), Masjid Agung Pasir Pengaraian, dan Masjid Raya Rengat bagi umat muslim. Bagi umat Katolik/Protestan diantaranya terdapat Gereja Santa Maria A Fatima, Gereja HKBP di Pekanbaru, GBI Dumai, Gereja Kalam Kudus di Selatpanjang, Gereja Katolik Santo Petrus dan Paulus di Bagansiapiapi, Gereja Methodist (Jemaat Wesley) di Bagansiapiapi.{{fact}} Bagi umat Buddha/Tridarma ada Vihara Dharma Loka dan Vihara Cetia Tri Ratna di Pekanbaru, Vihara Sejahtera Sakti di Selatpanjang, Kelenteng Ing Hok Kiong, Vihara Buddha Sasana, Vihara [[Buddha Sakyamuni]] di Bagansiapiapi. Bagi Umat Hindu adalah Pura Agung Jagatnatha di Pekanbaru.{{fact}}
== Pemerintahan ==
|