Chiang Mai: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rintojiang (bicara | kontrib) edit-2 |
Rintojiang (bicara | kontrib) edit-3 |
||
Baris 11:
Chiang Mai didirikan oleh Raja Mengrai pada tahun 1926, menggantikan Chiang Rai sebagai ibukota Kerajaan Lannathai. Chiang Mai sendiri berarti kota baru, Raja Mengrai melengkapi ibukota baru ini dengan tembok kota yang berbentuk bujur sangkar mengelilingi kota tersebut.
Seiring dengan melemahnya Kerajaan Lannathai, Chiang Mai beberapa waktu berhasil ditaklukkan dan dikuasai oleh Kerajaan Burma ataupun Kerajaan Ayutthaya. Pada tahun 1767, perang antara Burma dan Ayutthaya mencapai puncaknya dan mengakibatkan penduduk Chiang Mai mengungsi meninggalkan kota tersebut. Pada kurun tahun 1776-1791, Chiang Mai ditinggalkan hampir seluruh penduduknya. Lampang menjadi ibukota sementara dari apa yang menjadi sisa Kerajaan Lannathai masa itu.
Chiang Mai secara resmi menjadi bagian dari Siam setelah direbut Raja Taksin dari Siam yang mengusir kekuatan Burma dari kota tersebut. Chiang Mai tumbuh dan berkembang menjadi pusat kebudayaan, ekonomi dan perdagangan serta mendapatkan posisi fungsionalnya sebagai ibukota tak resmi di utara Thailand dan menjadi kota terpenting di Thailand setelah Bangkok.
Penduduk Chiang Mai berbahasa Kham Muang,
==See Also==
|