Silogisme: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 114.79.13.223 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh Henry Jonathan |
|||
Baris 3:
== Jenis-jenis Silogisme ==
Berdasarkan bentuknya, silogisme terdiri dari;
=== Silogisme Kategorial ===
Silogisme kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan diantara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term).
Contoh:
: Semua tumbuhan membutuhkan air. (Premis Mayor)
: [[Akasia]] adalah tumbuhan (premis minor).
:∴ [[Akasia]] membutuhkan air (Konklusi)
Hukum-hukum Silogisme Katagorik.
* Apabila salah satu premis bersifat partikular, maka kesimpulan harus partikular juga.
Contoh:
: Semua yang [[halal]] dimakan menyehatkan (mayor).
: Sebagian makanan tidak menyehatkan (minor).
:∴ Sebagian makanan tidak halal dimakan (konklusi).
* Apabila salah satu premis bersifat negatif, maka kesimpulannya harus negatif juga.
Contoh:
: Semua [[korupsi]] tidak disenangi (mayor).
: Sebagian pejabat korupsi (minor).
:∴ Sebagian pejabat tidak disenangi (konklusi).
* Apabila kedua premis bersifat partikular, maka tidak sah diambil kesimpulan.
Contoh:
: Beberapa [[politikus]] tidak jujur (premis 1).
: Bambang adalah politikus (premis 2).
Kedua premis tersebut tidak bisa disimpulkan. Jika dibuat kesimpulan, maka kesimpulannya hanya bersifat kemungkinan (bukan kepastian). Bambang mungkin tidak jujur (konklusi).
* Apabila kedua premis bersifat negatif, maka tidak akan sah diambil kesimpulan. Hal ini dikarenakan tidak ada mata rantai yang menhhubungkan kedua proposisi premisnya. Kesimpulan dapat diambil jika salah satu premisnya positif.
Contoh:
: [[Kerbau]] bukan bunga [[mawar]] (premis 1).
: [[Kucing]] bukan bunga [[mawar]] (premis 2).
Kedua premis tersebut tidak mempunyai kesimpulan
* Apabila term penengah dari suatu premis tidak tentu, maka tidak akan sah diambil kesimpulan. Contoh; semua ikan berdarah dingin. Binatang ini berdarah dingin. Maka, binatang ini adalah ikan? Mungkin saja binatang melata.
* Term-predikat dalam kesimpulan harus konsisten dengan term redikat yang ada pada premisnya. Apabila tidak konsisten, maka kesimpulannya akan salah.
Contoh:
: [[Kerbau]] adalah binatang.(premis 1)
: [[Kambing]] bukan kerbau.(premis 2)
:∴ Kambing bukan binatang ?
Binatang pada konklusi merupakan term negatif sedangkan pada premis 1 bersifat positif
* Term penengah harus bermakna sama, baik dalam premis mayor maupun premis minor. Bila term penengah bermakna ganda kesimpulan menjadi lain.
Contoh:
: Bulan itu bersinar di langit.(mayor)
: [[Januari]] adalah bulan.(minor)
:∴ Januari bersinar dilangit?
* Silogisme harus terdiri tiga term, yaitu term subjek, predikat, dan term, tidak bisa diturunkan konklsinya.
Contoh:
: Kucing adalah binatang.(premis 1)
: Domba adalah binatang.(premis 2)
: Beringin adalah tumbuhan.(premis3)
: Sawo adalah tumbuhan.(premis4)
Dari premis tersebut tidak dapat diturunkan kesimpulannya
=== Silogisme Hipotetik ===
|