Gambaran kereta api Indonesia 1875-1925: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 80:
* Lokomotif uap jenis [[Meyer]], kalau artikulasi roda penggerak berada di bawah tungku, serta roda penggerak depan dan belakang mendapat tekanan uap yang sama. Penemu sistem ini adalah insinyur Perancis bernama [[Jean-Jacques Meyer]] pada tahun 1868. Varian lain adalah [[Kitson-Meyer]]. Sistem ini banyak dipakai di Eropa, Amerika, dan juga Hindia Belanda.
 
=== Konfigurasi roda penggerak A, B, C, D, dan AA, BB, CC, DD ===
Kereta uap biasanya terdiri atas roda penggerak dan roda penunjang. Kalau jumlah roda pengerak sebanyak ''Satu Pasang'' dengan kode '''A''', kalau roda penggerak ada ''Dua Pasang'' dengan kode '''B''', kalau terdapat roda penggerak ''Tiga Pasang'' dengan kode '''C''', dan yang ''Empat Pasang'' dengan kode '''D'''.
 
Pada tipe ''Malet'', ''Garratt'' dan ''Meyer'', yaitu roda penggerak tandem (dua as) dengan kode '''AA''', '''BB''', '''CC''', dan '''DD'''.
 
Jumlah roda penunjang biasanya diberi kode angka: di depan, di tengah, atau di belakang. Misalnya: 1 - CC - 2, artinya: di depan terdapat 2 pasang roda penunjang, 3 pasang tandem roda penggerak, dan di belankang terdapat 4 pasang roda penunjang.
 
Kode di atas seperti '''1 - CC - 2''' dapat juga ditulis: '''2 - 6 - 6 - 4'''. Jadi Lokomotif '''Big Boy''' adalah '''4 - 8 - 8 - 4''' artinya: 1 pasang roda penunjang di depan, 4 pasang roda penggerak tandem, dan 2 pasang roda penunjang di belakang. Roda penunjang di bawah tender tidak dicantuman.
 
=== Jenis lokomotif uap di Indonesia 1876-1925 ===