Sejarah Kekaisaran Romawi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-di masa +pada masa)
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-di tahun +pada tahun)
Baris 105:
Setelah wilayah Kekaisaran Romawi dibagi menjadi dua wilayah. Pada tahun 293 masing-masing ''Augustus'' memilih ''kaisar muda'' yang disebut [[Kaisar|Caesar]] (bedakan antara '''Kaisar''' (''Emperor'') dengan '''''Caesar''''') sebagai pembantu urusan administratif dan sebagai penerus Kekaisaran jika mereka meninggal; [[Galerius]] menjadi Caesar dibawah Dioclotian dan [[Constantius Chlorus]] dibawah Maximian. Konstitusi ini disebut [[Tetrachy]] dalam ilmu pemerintahan modern.
 
Pada awalnya, sistem ini cukup berhasil mencegah kehancuran Kekaisaran Roma. Penurunan kekuasaan pun berlangsung dengan damai. Setiap ''Caesar'', dari barat ataupun timur, menggantikan ''Augustus'' masing-masing dan mengangkat ''Caesar'' Baru; Galerius mengangkat keponakannya [[Maximinus]], dan Constantius mengangkat [[Flavius Valerius Severus]] sebagai ''Caesar'' nya. Namun keadaan berubah ketika Constantius Chlorus meninggal pada tanggal 25 Juli 306. Pasukan Constantius di daerah Eboracum segera mengangkat [[Constantine]], anak Constantius, sebagai Augustus. Dan pada bulan agustus dipada tahun yang sama, '''Galerius juga memutuskan untuk mengangkat [[Severus]] menjadi Augustus'''.
 
Ketika ketidakpuasan merajalela, Roma dihadapkan pada sebuah revolusi yang menginkan [[Maxentius]] anak Maximian, menjadi Augustus (akhirnya ia menjadi Augustus pada tanggal 28 Oktober 306). Berbeda dengan yang lainnya, pengangkatan Maxentius ini didukung oleh pasukan [[Praetorian]]. Hal ini menyebabkan Kekaisaran memiliki 5 pemimpin: Empat Augustus (Galerius, Constantine, Severus dan Maxentius) dan seorang ''Caesar'' (Maximinus)