Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fdhadi (bicara | kontrib)
Fdhadi (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 7:
Dikemudian hari, tarekat ini sangat berkembang pesat dan menjadi tarekat yang paling banyak pengikutnya di [[Indonesia]]. Selanjutnya garis salsilahnya berlanjut melalui [[Syaikh Abdul Karim Tanara Nawawi Al-Bantani]] yang berasal dari [[Banten]] dan juga mengikuti jejak gurunya menjadi imam [[Masjidil Haram]] di [[Makkah]] [[al-Mukarramah]].
 
Selanjutnya jalur salsilahnya ini berlanjut ke [[Syaikh Abdullah Mubarok Cibuntu]] atau lazim dikenal sebagai [[Syaikh Abdul Khoir Cibuntu Banten]]. Salsilah ini terus berlanjut ke [[Syaikh Haji Nur Annaum Suryadipraja bin Haji Agus Tajudin]] yang berkedudukan di [[Pabuaran Bogor]]. Selanjutnya sampai hari ini, garis salsilah ini berlanjut ke [[Syaikh Haji Abdul Muhyi Darmadipraja]] yang berkedudukan di [[Pabuaran,Cilendek Timur Bogor]].