Ahmadi tb
Bergabung 17 Mei 2012
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
'''Sejarah Palawa Unpad'''
Sekelompok mahasiswa yang baru kuliah tiga bulan di [[Unpad]] sedang kumpul-kumpul di depan pintu Ruang K-2 di kampus Jalan Dipati Ukur 35 Bandung. Kalau tidak salah waktu itu sore hari di bulan Oktober 1981. Satu-satunya yang senior hanya Kang Soen (mahasiswa Fakultas Publisistik –sekarang Fikom/Fakultas Ilmu Komunikasi– angkatan 76).
Baris 6:
Acaranya sih hanya kumpul-kumpul biasa seusai kuliah. Namun tidak tahu dari mana awal pembicaraannya, tiba-tiba muncul ide untuk membentuk klub rock climbing. Maklum waktu itu kegiatan rock climbing sedang naik daun.
Kang Soen memberi saran. Ini kan lembaga pendidikan tinggi, mengapa harus membuat klub rock climbing? Klub semacam ini terlalu sempit bagi sebuah lembaga pendidikan tinggi seperti Unpad Bandung, [[Jawa Barat]]. Apa tidak sebaiknya membuat klub yang lebih luas, yang bidang kegiatannya ada unsur ilmiahnya.
Masuk akal juga pendapat tersebut. Setelah ngobrol ngalor-ngidul, akhirnya teman-teman setuju dengan ide mendirikan klub pecinta alam. Kemudian disepakati untuk mengundang teman-teman dari fakultas lain yang seangkatan. Undangan pun dibuat dan disebar untuk pertemuan dengan teman-teman dari fakultas lain.
Baris 16:
Kang Soen memberikan beberapa nama yang perlu dihubungi. Yang pertama dihubungi adalah Kang Ichary atau Ichary Soekirno. Dosen F-MIPA dan juga dari Pusat Komputer Unpad ini memiliki pengalaman kegiatan di alam terbuka yang sangat panjang, selain juga dia berlatar pendidikan ice climbing dari Inggris.
Beberapa kali kami melakukan pertemuan di rumah Kang Ichary, Jl. Ciung No. 17 [[Bandung]]. Dalam pertemuan tersebut berkali-kali Kang Ichary berpesan bahwa tujuan utama yang harus dipegang setiap anggota adalah “menyelesaikan kuliah tepat pada waktunya.” Selain itu, dia juga selalu mengatakan pijakan dasar organisasi ini adalah “bina anggota, bina organisasi”. Makna pijakan ini sangat dalam, karena sudah mencakup seluruh aspek yang ingin dicapai organisasi.
Sebagai pelaksanaan dari misi tersebut, Kang Ichary mengusulkan agar membuat proposal yang lengkap –termasuk rencana pendidikan dasar– untuk diserahkan kepada pimpinan universitas, Rektor dan Pembantu Rektor III. Proposal tersebut juga diberikan kepada beberapa senior yang diharapkan akan menjadi pembina Palawa Unpad. Misalnya pendaki senior Kang Ekky (Ekky Setyawan, dosen FKG), Pak Pama (Pama S. Widjaja, pembina olahraga di Unpad), Kang Syarief (Syarief A. Barmawi, dosen FH yang juga penerjun dan banyak melakukan kegiatan di alam terbuka), A. Yunus (guru besar F-MIPA). Alhamduillah para senior tersebut –termasuk Kang Ichary dan Kang Soen– bersedia menjadi pembina.
Baris 27:
'''Dikltadas I Palawa Unpad'''
Setelah Pak Joesoef (PR III) merestui kelahiran perhimpunan pecinta alam ini serta memberi izin untuk menyelenggarakan pendidikan dan latihan dasar (diklatdas), maka teman-teman mulai sibuk mengundang teman-teman peserta Muper I dan yang pernah bertemu di kelas punya FISIP. Sekretariat “berjalan” mulai beroperasi, yakni sekretariat yang peralatan kantornya ada di dalam ransel kuliah Maklum belum punya sekretariat permanen.
Baris 44:
'''Jalan Kaki ke [[Lembang]]'''
Walaupun rencana keberangkatan ke lokasi diklatdas siang hari, tapi sampai menjelang sore hari masih belum beringsut juga dari kampus Jl. Dipati Ukur. Teman-teman belum tahu bagaimana teknis keberangkatan ke lokasi, apakah naik kendaraan umum atau sewa mobil.
Baris 67:
“Kang bangun kang, kita olahraga,” begitu kalau seorang siswa membangunkan pelatihnya.
Suasana di vila turut mempererat kekeluargaan para siswa angkatan pertama. Ini merupakan satu poin penting mengingat para siswa berasal dari berbagai
Setelah mendapatkan beberapa teori di kelas, beberapa materi diuji di lapangan. Misalnya kegiatan membaca peta, kompas, dan orienteering di malam hari yang dilakukan di lokasi sekitar vila untuk menemukan suatu obyek. Para siswa dibagi dalam beberapa kelompok, kemudian dibawa ke suatu tempat yang jauh dari vila. Setelah itu dilepas dengan dibekali titik koordinat yang harus dituju. Belakang tahu titik koordinat tersebut adalah vila yang selalu dirindukan, karena tempatnya menyejukkan.
Baris 80:
Selama tinggal di vila memang menyenangkan. Walaupun ada pelajaran fisik, tapi tidak terlalu membebani diri. Semua masih bisa diatasi. Walaupun begitu tetap saja diri kami masing-masing menyimpan sebuah pertanyaan besar: semudah inikah sebuah pendidikan dan latihan dasar, walaupun untuk angkatan pendiri?
Tanda-tanda bakal adanya perubahan mulai terlihat. Pada suatu sore semua siswa dikumpulkan Danlat. Danlat memerintahkan semua siswa untuk mengumpulkan semua sisa makanan yang ada di dalam ransel, termasuk rokok dan uang. Ada apa ini, pikir kami dalam hati. Sedemikian tegakah Danlat dan stafnya –yang notabene teman sendiri di kampus– “merampas”
Beberapa barang yang dianggap tidak layak bawa diperintahkan dikumpulkan dalam satu tempat dan dimasukkan ke dalam mobil. Setelah semua selesai, Danlat mulai memimpin acara “meninggalkan” vila tersayang. Secara beriringan para siswa jalan kaki menuju tempat yang kami sendiri tidak tahu arahnya. Sementara hari sudah gelap.
Baris 91:
'''Musyawarah Perhimpunan I Palawa Unpad'''
Setelah bertemu dengan para senior dan pimpinan Unpad, maka program jangka pendek perhimpunan yang belum mempunyai nama ini adalah mengadakan pertemuan seluruh anggota yang selama ini merintis pembentukan perhimpunan ini dan menyelenggarakan diklatdas.
Baris 101:
Sebelum pertemuan diselenggarakan, teman-teman bertemu beberapa kali –baik di kampus maupun di rumah anggota– untuk membicarakan bahan-bahan yang akan dibahas dalam Muper. Bahan tersebut antara lain AD/ART, nama, lambang, dan seragam. Aneka ide muncul, mulai dari yang lucu sampai yang sangat serius.
Pertemuan yang berlangsung akhir Maret 1982 ini kemudian dijadikan hari jari Palawa Unpad (24 Maret 1982). Tanpa disadari tanggal tersebut juga bertepatan dengan Hari [[Bandung Lautan Api]].
Muper yang dibuka anggota Dewan Pembina itu bisa dikatakan pertemuan yang sangat seru. Waktu yang tadinya dijadwalkan dua hari akhirnya harus ditambah satu hari. Malah kalau keuangan masih memungkinkan, acara ini bisa berlangsung empat hari lebih
Baris 110:
'''AD/ART'''
Pembahasan AD/ART sangat alot karena masing-masing anggota ingin meng-''goal''-kan ide dan karyanya. Saking alotnya membahas AD/ART akhirnya waktu Muper yang pada awalnya dijadwalkan dua hari akhirnya menjadi tiga hari. Walaupun suasananya sempat tegang di beberapa bagian pembahasan materi tapi toh akhirnya teman-teman bisa menerima hasil voting.
Acara yang berlangsung di asrama putri Wisma Rengganis, Dago, Bandung itu membahas segala aspek yang ada dalam draft AD/ART. Konsep AD/ART yang dibawa dalam Muper itu sebelumnya pernah dibahas dalam beberapa pertemuan di rumah teman-teman.
Baris 116:
Soal isinya, teman-teman berusaha menggabungkan beberapa isi AD/ART organisasi sejenis maupun organisasi lainnya. Pasal per pasal dibahas. Walaupun sudah dibahas sebelumnya, tapi adu pendapat di Muper tidak bisa dihindari.
Pemimpin sidang beberapa kali men-skors sidang dan meminta peserta Muper untuk melobi pihak-pihak yang masih “keukeuh sureukeuh” mempertahankan pendapatnya. Ternyata lobi ini ini efektif untuk mencegah sebuah permasalahan menghadapi ''deadlock''.***
Baris 123:
Jauh sebelum acara Muper berlangsung, teman-teman sudah melakukan beberapa kali pertemuan untuk membahas berbagai hal yang ada dalam AD/ART. Salah satunya adalah nama perhimpunan. Beberapa teman-teman sudah siap dengan berbagai ide dan argumentasinya. Ada misalnya yang mengusulkan nama Semut. Nama ini singkatan dari Sekumpulan Manusia Utan. Ada juga yang mengusulkan nama ….
Sementara itu ada juga yang mengusulkan nama Palawa sebagai kependekan dari Pecinta Alam Mahasiswa. Namun hasil Muper I menjatuhkan pilihan pada [http://Palawa%20Unpad Palawa Unpad]. Palawa bukan singkatan, tapi sebagai huruf [[Pallawa]] [sejarah Pallawa sudah ada, tapi masih dicari di mana ya
Di depan nama Palawa Unpad disepakati menggunakan kata-kata Mahasiswa Pecinta (bukan Pencinta) Alam. Sehingga lengkapnya menjadi Mahasiswa Pecinta Alam Palawa Unpad.***
Baris 129:
Rujukan:
1. Buku Pengenalan Kampus [[Universitas Padjadjaran]] 2006
3. http://www.unpad.ac.id/archives/6050
|