Maggie Tiojakin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenny Shi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Kenny Shi (bicara | kontrib)
Baris 7:
== '''Biografi''' ==
 
Maggie Tiojakin lahir di [[Jakarta]], [[Indonesia]]. Ia merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Kedua orangtuanya berasal dari [[Pangkal Pinang]], Kep. [[Bangka-Belitung]]. Sejak [[SMP]], Maggie sudah senang menulis [[cerita pendek]] dan dua cerpen yang ia tulis sempat diterbitkan di majalah [[sastra]] [[Anita Cemerlang]] pada tahun [[1997]]-[[1998]]. Di bangku [[SMA]], dua puisi yang ditulisnya dalam [[Bahasa Inggris]] sempat diterbitkan di antologi International Library of Poetry di [[Amerika Serikat]]. Lulus [[SMA]], Maggie menuntut ilmu di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi (FISIP) [[Universitas Pelita Harapan]] selama dua [[semester]] sebelum akhirnya berangkat ke [[Boston]], [[Amerika Serikat]].
 
Di [[Boston]], [[Amerika Serikat]], Maggie sempat mengasah kemampuan berbahasa [[Inggris]] di EF International School selama 9 bulan dan magang kerja di salah satu jurnal [[sastra]]-[[politik]]-[[seni]] ternama di sana, [http://www.theatlantic.com/ The Atlantic]. Dari situ, Maggie melanjutkan pendidikannya di [[Harvard University]] Extension School dan mengambil jurusan Liberal Arts; sambil terus memperluas wawasan dengan bekerja magang di sejumlah tempat lain seperti Candlewick Press. Ia juga sempat bergabung dengan kelompok [[teater]] [[MIT]] Gilbert & Sullivan Players (MITG&SP) serta The Longwood Players untuk memproduksi drama panggung/musikal seperti Gondoliers (Gilbert & Sullivan), Company (Stephen Sondheim), dan Six Degrees of Separation (John Guare).
 
Selama di [[Boston]], Maggie sempat memiliki mentor bernama Larry Starkey. Beliau adalah penulis [[biografi]] ''John Wilkes Booth Came To Washington'' terbitan [[Random House]], [[1976]]. Masa-masa itulah yang kemudian menggembleng Maggie untuk terus [[menulis]] setelah sempat ragu apakah [[profesi]] yang dipilihnya benar. Pengalaman tersebut ia bagi dalam sebuah [[wawancara]] bersama [[media online]] Daily Sylvia, di mana dia berkata: “Yang membuat penulis bisa menghasilkan karya bagus adalah dengan selalu tekun membaca, mengobservasi dan berlatih.”
 
Maggie banyak ‘menyadur’ kisah nyata menjadi [[fiksi]] dalam tulisannya, termasuk untuk [[cerita pendek]] yang berjudul [[Obsesi]] ([[Kompas]], 2010) dan Balada Ching-Ching ([[Gramedia Pustaka Utama]], 2010). Namun ia juga bersikeras bahwa semuanya itu fiksi, dan karenanya tidak memiliki korelasi dengan kejadian nyata. “Menurut saya, dalam [[menulis]] kita pasti mengambil ''resources'' dari kehidupan nyata,” ujarnya pada salah satu [[media massa]]. “Tapi itu juga pasti harus diolah lagi hingga menjadi bentuk fiksi seratus persen.”
 
Pertanyaan apakah karya yang ia tulis berakar dari kejadian nyata semakin marak ketika [[novel]] perdananya terbit di akhir tahun [[2011]], Winter Dreams: Perjalanan Semusim Ilusi. Mengisahkan seorang pemuda yang pergi ke [[Boston]], [[Amerika Serikat]] dan menetap sebagai warga [[ilegal]], banyak yang lantas bertanya apakah Maggie sempat mengalami hal serupa.
 
“Saya memang pernah tinggal di [[Boston]] selama enam tahun,” ujarnya menjelaskan. “Di sana saya kuliah dan kerja. Pengalaman Nicky (karakter utama novel Winter Dreams) merupakan sebuah komposit dari belasan pengalaman orang-orang yang ada di sekitar saya saat tinggal di sana. Tentu saja saya pernah mengenal warga ilegal di [[Boston]] dan bahkan sempat tinggal selama beberapa bulan lebih lama karena terbentur deadline pekerjaan. Tapi itu pun saya sudah meminta ijin dari pihak INS. Beberapa bulan setelah itu, saya pulang ke Indonesia untuk perpanjang [[visa]].”
Baris 21:
Selain menulis cerita pendek, Maggie juga banyak menulis artikel untuk [[media massa]]. Salah satunya, mengenai korban tsunami Aceh yang sempat diterbangkan ke Boston untuk dirawat di Massachusetts General Hospital, diterbitkan oleh [[Boston Globe]] pada tahun [[2005]]. Ia juga aktif menjadi [[koresponden]] bagi [[The Jakarta Post]] hingga kepulangannya ke [[Indonesia]] pada tahun [[2006]]; di mana ia kemudian aktif menulis untuk majalah ''lifestyle'' [[The Jakarta Post]] Weekender.
 
Di [[Indonesia]], Maggie tidak banting setir dan terus menghasilkan karya-karya kreatif yang mendulang banyak pujian. Di tahun [[2006]], ia menerbitkan sendiri buku kumpulan cerpen Homecoming And Other Stories yang ditulis dalam Bahasa Inggris dan dicetak 1.000 eksemplar (sekarang sudah out of print). Di tahun [[2008]], ia menovelisasikan film karya [[Awi Suryadi]], [[Claudia/Jasmine]] yang diterbitkan oleh [[Gagas Media]]. Dua tahun kemudian, di tahun [[2010]], [[Gramedia Pustaka Utama]] menerbitkan karya keduanya, Balada Ching-Ching (kumpulan cerpen). Dan di tahun berikutnya, [[Gramedia Pustaka Utama]] kembali menerbitkan karyanya, sebuah novel, Winter Dreams: Perjalanan Semusim Ilusi.
 
Saat ini ia tengah dalam proses menulis [[novel]] keduanya.
 
== '''Fokus Tulisan''' ==