Benteng Kapahaha: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Manutural (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Manutural (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2:
'''Benteng Kapahaha''' adalah sebuah benteng alam (benteng pertahanan) pada perang Ambon IV (Ruhmpius) atau sering disebut dengan Perangan Kapahaha [[1637]]-[[1646]]. Letaknya ± 4 KM ke arah utara Pusat Negeri Morella. Sebelum menjadi Benteng Pertahanan tempat ini sudah di huni oleh manusia sejak berabad-abad. Manusia yang menghuni tempat ini berasal dari ula pokol di gunung Salahutu, manusia pertama di Ulapokol tersebut adalah Uka Latu Tapil.
 
Dalam perkembangan selanjutnya anak-anak dari Uka Latu Tapil melakukan perpindahan Ke Amaela (Gunung Kukusan), setelah itu kemudian mereka pindah dan menetap di Kapahaha. Dari waktu ke waktu melalui proses perkawinan maka semakin banyak manusia di tempat ini kemudian mereka membentuk sebuah Aman/Hena (Negeri). Aman (negeri) tersebut terdiri dari beberapa rumah tau yaitu : Rumah Tau Sasole, Rumah Tau Sialana, Rumah Tau Sialana, Rumah Tau [[Marga Ambon|Leikawa]] dan Rumah Tau Manilet. Keempat rumah tau inilah yang merupakan turunan asli yang menetap di aman (Negeri Lama) Kapahaha. Rumah Tau Manilet adalah turunan dari seorang penyiar agama islam yang berasal dari timur tengah bernama Syekh Qalam Abdul Kahar. Beliau datang sekitar abad ke-8 Masehi dan mengislamkan Penduduk Kapahaha (Tiga Rumah Tau Tsb).
 
Pada masa-masa selanjutnya Kapaha kemudian menjadi pusat pemerintahan adat dari beberpa negeri sekitar yaitu iyal uli yang berjarak ± 2,5 KM dari Negeri Morella, Ninggareta yang berjarak ± 9 KM dari Negeri Morella, dan Putulesi yang berjarak ± 1,5 KM dari Negeri Morella. Lambang Pemerintahan adat negeri Kapahaha yaitu Burung Manu Saliwangi yang sampai saat ini masih dipakai sebagai lambang pemerintahan adat Negeri Morella, dan Baeleu Tomasiwa sebagai tempat Musyawarah. Sementra itu, pusat keagamaan terletak di Negeri Lama Iyal Uli.