Gelombang pembawa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k robot Adding: ja:搬送波 |
terjemahan dan perubahan kalimat |
||
Baris 1:
'''Gelombang pembawa''' ([[bahasa Inggris]]: ''carrier wave'') adalah [[bentuk gelombang]] (biasanya [[sinusoidal]]) yang dimodifikasi untuk mewakili informasi yang disalurkan. Gelombang pembawa ini biasanya mempunyai [[frekuensi]] yang jauh lebih tinggi daripada sinyal yang mengandung informasinya. ▼
▲'''Gelombang pembawa''' ([[bahasa Inggris]]: ''carrier wave'') adalah [[bentuk gelombang]] (biasanya [[sinusoidal]]) yang dimodifikasi untuk mewakili informasi yang disalurkan. Gelombang pembawa ini biasanya mempunyai [[frekuensi]] yang lebih tinggi daripada sinyal yang mengandung informasinya.
Pada siaran radio, gelombang pembawa digunakan oleh pesawat pengirim saat mengirimkan isyarat (''signal'') melalui ruang bebas atau bahan tertentu (misalnya air untuk komunikasi [[kapal selam]]) sehingga isyarat tersebut dapat dimengerti pada sebuah pesawat penerima.
Untuk pengiriman isyarat [[radio]] tuturan (''voice''), terdapat dua jenis modulasi yang umum digunakan yaitu modulasi frekuensi (FM) dan modulasi amplitudo (AM). Tuturan pada FM maupun AM dikirimkan dengan bantuan gelombang pembawa. Pengiriman isyarat gambar (''image'') menggunakan modulasi ''Vestigial-sideband modulation (VSB)'' yang merupakan varian dari ''Single-sideband modulation (SSB)''. Modulasi SSB banyak digunakan dalam komunkasi ''handy talky''.
Setelah gelombang pembawa dan isyarat dimodulasi, maka akan terjadi pembangkitan frekuensi harmonik (''harmonic frequency'') yang lebar. Pengertian ''lebar'' pada sumbu frekuensi berarti ''banyak''. Pada modulasi VSB dan SSB, sebagian besar frekuensi gelombang pembawa plus frekuensi harmoniknya ditekan atau ditapis (''filtered'') untuk menghemat lebar-pita (''bandwidth'').
Frekuensi sebuah stasiun radio, misalnya radio BERJAYA dengan frekuensi 90,8 MHz, sebenarnya merupakan frekuensi dari gelombang pembawa yang digunakan. Gelombang pembawa ini tidak boleh sembarangan dipakai, melainkan harus berdasarkan ijin dari instansi telekomunikasi, misalnya Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi di Indonesia.
Beberapa metode komunikasi radio terbaru tidak lagi menggunakan gelombang pembawa secara kentara, misalnya pada metode spektrum-tersebar (''spread spectrum'') dan pita ultra-lebar (''ultra wide band'') dan COFDM. Yang terakhir ini digunakan untuk pengiriman siaran televisi HDTV.
[[da:Bærebølge]]
|