Proklamasi Kemerdekaan Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Citra (bicara | kontrib)
Citra (bicara | kontrib)
Baris 40:
Setelah itu mereka bermalam di kediaman [[Laksamana Maeda]] untuk melakukan rapat. Rapat dihadiri oleh Soekarno, M. Hatta, Achmad Soebardjo, Soekarni dan Sajuti Melik. Setelah konsep selesai disepakati, Sajuti menyalin dan mengetik naskah tersebut. Pada awalnya pembacaan proklamasi akan dilakukan di [[Lapangan Ikada]] namun berhubung alasan keamanan dipindahkan ke kediaman Soekarno, [[Jalan Pegangsaan Timur 56]]<ref>[http://kampung-pinggiran.blogspot.com/2006_08_01_kampung-pinggiran_archive.html Tjerita Proklamasi]</ref>.
 
===[[17 Agustus]] [[1945]]===
===Detik-detik Pembacaan Naskah Proklamasi===
Mengetahui bahwa proklamasi tanpa pertumpahan darah telah tidak mungkin lagi, Soekarno, Hatta dan anggota [[PPKI]] lainnya malam itu juga rapat dan menyiapkan teks [[Proklamasi]] yang kemudian dibacakan pada pagi hari tanggal [[17 Agustus]] [[1945]].
 
Pagi harinya 17 Agustus 1945, di kediaman Soekarno, [[Jalan Pegangsaan Timur 56]] telah hadir antara lain [[Soewirjo]], [[Wilopo]], [[Gafar Pringgodigdo]], [[Tabrani]] dan [[SK Trimurti|Trimurti]]. Acara dimulai pada pukul 10:00 dengan pembacaan proklamasi oleh Soekarno dan disambung pidato singkat tanpa teks. Kemudian bendera Merah Putih dikibarkan, disusul dengan sambutan oleh [[Soewirjo]] dan [[Dr. Muwardi]].
Sebelumnya para pemuda mengusulkan agar naskah proklamasi menyatakan semua aparat pemerintahan harus dikuasai oleh rakyat dari pihak asing yang masih menguasainya. Tetapi mayoritas anggota PPKI menolaknya dan disetujuilah naskah proklamasi seperti adanya hingga sekarang.
 
Para pemuda juga menuntut enam pemuda turut menandatangani proklamasi bersama Soekarno dan Hatta dan bukan para anggota PPKI. Para pemuda menganggap PPKI mewakili Jepang. Kompromi pun terwujud dengan membubuhkan anak kalimat ”atas nama Bangsa Indonesia” Soekarno-Hatta. Rancangan naskah proklamasi ini kemudian diketik oleh [[Sayuti Melik]].
Pada awalnya [[SK Trimurti|Trimurti]] diminta untuk menaikkan bendera namun ia menolak dengan alasan pengerekan bendera sebaiknya dilakukan oleh seorang prajurit. Oleh sebab itu ditunjuklah [[Latif Hendraningrat]], seorang prajurit [[PETA], dibantu oleh [[Soehoed]] untuk tugas tersebut. Seorang pemudi muncul dari belakang membawa nampan berisi bendera Merah Putih, yang dijahit oleh [[Fatmawati]] beberapa hari sebelumnya. Setelah bendera berkibar, hadirin menyanyikan lagu [[Indonesia Raya]].<ref>''ibid''</ref>
 
[[Berkas:Naskah-Proklamasi.jpg|thumb|right|350px| Naskah asli proklamasi yang ditempatkan di [[Monas]]<ref>[http://www.geocities.com/arry_musman/Naskah-Proklamasi.jpg Foto naskah asli proklamasi oleh Arry&Musman]</ref>]]