Pengguna:Crisco 1492/Geger Pacinan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 43:
Sementara, penduduk pribumi di Batavia, termasuk [[orang Betawi|orang-orang Betawi]], menjadi semakin curiga akan maksud orang Tionghoa. Masalah ekonomi ikut berperan; sebagian besar penduduk pribumi miskin, dan beranggapan bahwa orang Tionghoa tinggal di daerah-daerah terkemuka dan sejahtera.{{sfn|Raffles|1830|pp=233–235}}{{sfn|van Hoëvell|1840|pp=461–462}} Biarpun sejarahwan Belanda A.N. Paasman mencatat bahwa orang Tionghoa menjadi "bak orang Yahudi untuk Asia",{{sfn|Paasman|1999|pp=325–326}} keadaan sebenarnya lebih rumit. Banyak orang Tionghoa miskin yang tinggal di sekitar Batavia merupakan buruh di pabrik gula, yang merasa dimanfaatkan para pembesar Belanda dan Tionghoa.{{sfn|Kumar|1997|p=32}} Orang Tionghoa kaya memiliki pabrik dan menjadi semakin kaya dengan mengurus perdagangan; mereka mendapatkan penghasilan dari pembuatan dan penyebaran [[Tuak|arak]], sebuah minuman keras yang dibuat dari tetes dan beras.{{sfn|Kumar|1997|p=32}}{{sfn|Dobbin|1996|pp=53–55}} Namun, penguasa Belanda yang menentukan harga gula; ini juga menyebabkan keresahan.{{sfn|Mazumdar|1998|p=89}} Sebagai akibat penurunan harga gula di pasar dunia, yang disebabkan kenaikan jumlah ekspor ke Eropa,{{sfn|Ward|2009|p=98}} industri gula di Hindia Belanda merugi. Hingga tahun 1740, harga gula di pasar global sudah separuh dari hargana pada tahun 1720. Karena gula menjadi salah satu ekspor utama Hindia Belanda, negara jajahan itu mengalami kesulitan finansial.{{sfn|von Wachtel|1911|p=200}}
 
Initially some members of the Council of the Indies ({{lang|nl|''Raad van Indië''}}) believed that the Chinese would never attack Batavia,{{sfn|Pan|1994|pp=35–36}} and stronger measures to control the Chinese were blocked by a faction led by Valckenier's political opponent, a former governor of Zeylan [[Gustaaf Willem van Imhoff]], who returned to Batavia in 1738.{{sfn|Dharmowijono|2009|pp=297–298}}{{sfn|van Hoëvell|1840|p=460}}{{sfn|Encyclopædia Britannica 2011, Gustaaf Willem}} Large numbers of Chinese arrived outside Batavia from nearby settlements, however, and on 26 September Valckenier called an emergency meeting of the council, during which he gave orders to respond to any ethnic Chinese uprisings with deadly force.{{sfn|Setiono|2008|pp=111–113}} ThisKebijakan policyini continuedterus toditantang beoleh opposed byfraksi van Imhoff's faction; Vermeulen (1938){{efn|InDalam {{cite book | title = De Chineezen te Batavia en de troebelen van 1740 | trans_title = TheWarga ChineseTionghoa ofdi Batavia anddan theMasaalah TroublesPada ofTahun 1740 | last = Vermeulen | first = Johannes Theodorus | year = 1938 | language = DutchBelanda | publisher = Proefschrift | location = Leiden }}{{sfn|Dharmowijono|2009|p=298}}}} suggested that the tension betweenberpendapat thebahwa twoketegangan colonialantara factionskedua playedfraksi apolitik roleini inikut theberperan ensuingdalam massacrepembantaian.{{sfn|Dharmowijono|2009|p=298}}
 
OnPada the evening oftanggal 1 OctoberOktober malam, Valckenier receivedmenerima reportslaporan thatbahwa aribuan crowdorang ofTionghoa asudah thousandberkumpul Chinesedi hadluar gatheredgerbang outsidekota theBatavia; gate,amuk angeredmereka bydipicu hisoleh statementspernyataannya atpada thepertemuan emergencydewan meetinglima fivehari days earliersebelumnya. ThisValckenier reportdan wasanggota receivedDewan incredulouslyHindia bylain Valckeniersulit andpercaya thehal counciltersebut.{{sfn|van Hoëvell|1840|pp=465–466}} HoweverNamun, aftersetelah theorang murderTionghoa ofmembunuh aseorang sarsan keturunan [[Balineseorang peopleBali|BalineseBali]] sergeantdi byluar thebatas Chinesekota, outsidedewan thememutuskan walls, the counciluntuk decidedmelakukan totindakan takeserta extraordinarymenguatkan measuresjumlah andpasukan reinforceyang themenjaga guardkota.{{sfn|Dharmowijono|2009|p=298}}{{sfn|van Hoëvell|1840|pp=466–467}} TwoDua groupskelompok, ofterdiri dari 50 Europeansorang andEropa somedan nativebeberapa porterskuli werepribumi, sentdikirim toke outpostspos onpenjagaan thedi southsebelah andselatan eastdan sidestimur of the cityBatavia,{{sfn|van Hoëvell|1840|p=468}} and a plandan ofdibuatkan attackrencana wasuntuk formulatedpertempuran.{{sfn|Dharmowijono|2009|p=298}}{{sfn|van Hoëvell|1840|pp=466–467}}
 
==Peristiwa==