Ibusuri Xiaozhuang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Halaman baru: thumb|250px|Ibusuri Xiaozhuang '''Ibusuri Xiaozhuang''' (Hanzi: 孝庄文皇后, 28 Maret 1613-[[27 Janua... |
k bagian |
||
Baris 2:
'''Ibusuri Xiaozhuang''' ([[Hanzi]]: 孝庄文皇后, [[28 Maret]] [[1613]]-[[27 Januari]] [[1688]]) adalah istri dari [[Huang Taiji]], pendiri [[Dinasti Qing]]. Ia adalah salah satu figur yang berpengaruh pada masa awal berdirinya dinasti itu. Ia menjadi wali atas putranya, [[Kaisar Shunzhi]] dan cucunya, [[Kaisar Kangxi]], yang naik tahta pada usia dini. Kedua kaisar itu dibantunya dalam mengurus pemerintahan hingga dewasa dan menjadi penguasa yang mandiri. Dalam sejarah [[Tiongkok]], Ibusuri Xiaozhuang adalah salah satu tokoh wanita yang dihormati karena kebijaksanaan dan kepiawaiannya dalam politik.
== Awal kehidupan ==
Xiaozhuang lahir dari keluarga bangsawan [[Mongol]] dengan nama '''Bumbutai''' (布木布泰, Bumubutai). Ayahnya, [[Pangeran Jaisang]], berasal dari klan Borjigit, suku Khorchin dan masih keturunan dari penakluk besar dari masa lampau, [[Genghis Khan]]. Ia adalah seorang wanita yang cantik dan cerdas. Ketika menginjak usia duabelas tahun, ia dipersembahkan pada Huang Taiji sebagai selirnya dan mendapat gelar Selir Zhuang (庄妃). Dari hubungannya dengan Huang Taiji, ia melahirkan tiga orang putri dan seorang putra bernama Fulin yang kelak akan menjadi Kaisar Shunzhi.
Tahun [[1641]], Huang Taiji mengalahkan pasukan [[Dinasti Ming|Ming]] dalam pertempuran di [[Jinzhou]]. Jenderal Ming, [[Hong Chengchou]] ditangkap hidup-hidup. Huang Taiji mencoba mengambil hati Hong Chengchou dengan wanita-wanita cantik dan harta berlimpah, namun Hong tidak tergerak dan bertekad untuk mogok makan hingga mati kelaparan. Huang Taiji hampir putus harapan, ia mencoba upaya terakhir dengan mengirim Xiaozhuang yang adalah selir kesayangannya untuk menundukkan Hong. Dengan godaan dan bujuk rayunya, Xiaozhuang berhasil membuat Hong Chengchou mengkhianati negaranya dan bertekuk lutut pada Qing.
== Menjadi wali Shunzhi ==
Huang Taiji mangkat tahun [[1643]] tanpa meninggalkan wasiat mengenai siapa yang akan meneruskan tahtanya sehingga hal ini menimbulkan pertikaian dalam keluarganya. Adik-adik Huang Taiji, [[Daisan]] dan [[Duo’ergun]] setuju Fulin yang menjadi pewaris tahta dan mereka bersumpah setia untuk melayani sang kaisar muda itu. Namun, anak sulungnya, [[Hooge]], tidak menerima keputusan itu, ia bersikukuh bahwa dirinyalah yang seharusnya menjadi penerus ayahnya karena ia adalah putra sulung. Dalam konflik memperebutkan tahta ini, Hooge kalah dan dikenai tahanan rumah oleh pamannya, Duo’ergun dan ia meninggal tak lama kemudian. Dengan demikian, Xiaozhuang kini menjadi ibusuri bagi kaisar bocah yang baru naik tahta itu.
Bersama Duo’ergun, ia bertindak sebagai wali atas nama putranya. Setelah Dinasti Qing menumbangkan rezim pemberontak petani [[Li Zicheng]] dan menguasai Tiongkok, pengaruh dan kekuasaan Duo’ergun makin besar. Xiaozhuang berbagi kekuasaan dengan adik iparnya itu, Duo’ergun mengatur masalah pemerintahan, sedangkan dia sendiri mengatur masalah dalam istana. Tak lama kemudian, istri Duo’ergun wafat dan ia lalu menikah dengan adik iparnya itu. Tidak jelas apa motif di balik semua ini dan masih menjadi misteri hingga kini, kemungkinan adalah ia menikah dengan adik iparnya adalah demi keamanan dirinya dan putranya dari kemungkinan Duo’ergun merebut kekuasaan karena saat itu Duo’ergun sedang dalam puncak kekuasaannya. Atas dasar inilah, di kemudian hari Shunzhi mendakwa Duo’ergun secara in absentia setelah kematiannya.
== Mengawasi wali Kangxi ==
Setelah Shunzhi mencapai usia dewasa, Xiaozhuang mulai mengurangi perannya di panggung politik. Shunzhi tidak lama menjadi kaisar, ia wafat tahun [[1661]] pada usia 24 tahun (beberapa sumber mengklaim ia turun tahta dan hidup membiara). Putra Shunzhi, Kangxi, naik tahta dalam usia delapan tahun. Xiaozhuang kembali terjun ke dunia politik, ia mengawasi empat wali ([[Suoni]], [[Sukesaha]], [[Ebilong]] dan [[Aobai]]) yang dipilih Shunzhi untuk membimbing Kangxi. Ia juga menasehati cucunya agar banyak belajar dari keempat wali tersebut karena mereka telah berpengalaman melayani kaisar sebelumnya. Karena ibu Kangxi mati muda, Xiaozhuang lah yang bertanggungjawab membesarkan dan mendidik cucunya itu.
Baris 21 ⟶ 27:
==Referensi==
* Cheng Qinhua, ''Tales of the Forbidden City'', Bejing: Foreign Languages Press, 1997.
[[Kategori:Kelahiran 1613|Xiaozhuang]]
|