Suku Cirebon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Botrie (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 59:
 
Berikut merupakan perbandingan antara bahasa Cirebon dengan bahasa lainnya yang dianggap serumpun, yaitu bahasa Jawa Serang (Jawa Banten), Bahasa Jawa dialek Tegal dan Pemalangan serta Bahasa Jawa Baku (dialek Surakarta - Yogyakarta) dalam level ''Bagongan atau Bahasa Rakyat''.
<br />
{| class="wikitable sortable" width="100%"
! Banten Utara
Baris 138:
Menurut Bapak Nurdin M. Noer Ketua Lembaga Basa lan Sastra Cirebon, Bahasa Cirebon memiliki setidaknya ada beberapa dialek, yakni Bahasa Cirebon dialek Dermayon atau yang dikenal sebagai Bahasa Indramayuan, Bahasa Cirebon dialek Jawareh (Jawa Sawareh) atau Bahasa Jawa Separuh, Bahasa Cirebon dialek Plered dan dialek Gegesik (Cirebon Barat wilayah Utara)
 
==== Bahasa Cirebon dialek Jawareh (Jawa Sawareh) ====
 
Dialek Jawareh atau disebut juga sebagai Jawa Sawareh (separuh) merupakan dialek dari Bahasa Cirebon yang berada disekitar perbatasan Kabupaten Cirebon dengan Brebes, atau sekitar Perbatasan dengan Kabupaten Majalengka dan Kuningan. Dialek Jawareh ini merupakan gabungan dari separuh Bahasa Jawa dan separuh bahasa Sunda. <ref> Nieza. "Jalan-Jalan Ke Cirebon Sega Jamblang Sampai Batik Trusmian" : PT Gramedia Pustaka Utama </ref>
Baris 150:
Dialek Plered merupakan dialek Bahasa Cirebon yang digunakan di wilayah sebelah barat [[Kabupaten Cirebon]], dialek ini dikenal dengan cirinya yaitu penggunaan huruf "o" yang kental, misalkan pada Bahasa Cirebon standar menggunakan kata "Sira", dialek Kabupaten Cirebon bagian Barat ini menggunakan kata "Siro" untuk mengartikan "Kamu", kata "Apa" menjadi "Apo" dan Jendela menjadi "Jendelo". "jadi misalkan ingin mengatakan bahwa anak saya masuk teka menjadi anak kita manjing ning teko". selain itu cirebon dialek plered mempunyai aksen tersendiri seperti menggunakan kata tambahan jeh atau tah pada setiap percakapan. Penutur dialek yang menempati kawasan barat [[Kabupaten Cirebon]] ini lebih mengekspresikan dirinya dengan sebutan '''''"Wong Cirebon"''''', berbeda dengan Penduduk Kota Cirebon yang menggunakan Bahasa Cirebon standar (Sira) yang menyebut diri mereka sebagai '''''"Tiang Grage"''''', walaupun antara "Wong Cirebon" dan "Tiang Grage" memiliki arti yang sama, yaitu "Orang Cirebon" <ref> Nieza. "Jalan-Jalan Ke Cirebon Sega Jamblang Sampai Batik Trusmian" : PT Gramedia Pustaka Utama </ref>
 
==== Bahasa Cirebon dialek Gegesik (Cirebon Barat wilayah Utara) ====
 
Dialek Gegesik merupakan dialek yang digunakan di wilayah Cirebon Barat wilayah Utara disekitar Kecamatan Gegesik, Bahasa Cirebon dialek Gegesik sering digunakan dalam bahasa pengantar Pewayangan oleh Dalang dari Cirebon dan kemungkinan dialek ini lebih halus ketimbang dialeknya "wong cirebon" sendiri. <ref>Noer, Nurdin M. "Wayang Kulit Di Mata Matthew Isaac Cohen" : Pikiran Rakyat </ref>