Brunei: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 1:
'''Brunei Darussalam'''
adalah sebuah negara kecil yang sangat makmur di bagian utara Pulau [[Borneo]]/[[Kalimantan]] dan berbatasan dengan [[Malaysia]]. Brunei terdiri dari dua bagian yang yang dipisahkan di daratan oleh Malaysia.
Nama '''Borneo''' berdasarkan nama negara ini, sebab pada zaman dahulu kala, negeri ini sangat berkuasa di pulau ini.
== ''''''== Asal-usul Brunei =='''''' ==
Silsilah kerajaan Brunei didapatkan pada ''Batu Tarsilah'' yang menuliskan Silsilah Raja-Raja Brunei yang dimulai dari '''Awang Alak Betatar''', raja yang mula-mula memeluk agama Islam ([[1368]]) sampai kepada Sultan Muhammad Tajuddin (Sultan Brunei ke-19, memerintah antara 1795-1804 dan 1804-1807).
Baris 62 ⟶ 16:
Replika stupa yang dapat ditemukan di Pusat Sejarah Brunei menjelaskan bahwa agama [[Hindu]]-[[Buddha]] pada suatu masa dahulu pernah dianut oleh penduduk Brunei. Sebab telah menjadi kebiasaan dari para musafir agama tersebut, apabila mereka sampai di suatu tempat, mereka akan mendirikan stupa sebagai tanda serta pemberitahuan mengenai kedatangan mereka untuk mengembangkan agama tersebut di tempat itu. Replika batu nisan ''P'u Kung Chih Mu'', batu nisan Rokayah binti Sultan Abdul Majid ibni Hasan ibni Muhammad Shah Al-Sultan, dan batu nisan Sayid Alwi Ba-Faqih (Mufaqih) pula menggambarkan mengenai kedatangan agama [[Islam]] di Brunei yang dibawa oleh musafir, pedagang dan mubaligh-mubaliqh Islam, sehingga agama Islam itu berpengaruh dan mendapat tempat baik penduduk lokal maupun keluarga kerajaan Brunei.
== Sejarah Brunei ==
{{utama|Sejarah Brunei}}
Para peneliti sejarah telah mempercayai terdapat sebuah kerajaan lain sebelum berdirinya Kesultanan Brunei kini, yang disebut orang Cina sebagai Po-ni. Catatan orang Cina dan orang Arab menunjukkan bahwa kerajaan perdagangan kuno ini ada di muara Sungai Brunei awal [[abad ke-7]] atau [[Abad ke-8|ke-8]]. Kerajaan itu memiliki wilayah yang cukup luas meliputi [[Sabah]], Brunei dan [[Sarawak]] yang berpusat di Brunei. Kesultanan Brunei juga merupakan pusat perdagangan dengan China. Kerajaan awal ini pernah ditaklukkan Kerajaan [[Sriwijaya]] yang berpusat di [[Sumatra]] pada awal abad ke-9 Masehi dan seterusnya menguasai [[Borneo]] utara dan gugusan kepulauan [[Filipina]]. Kerajaan ini juga pernah dijajah [[Kerajaan Majapahit]] yang berpusat di pulau [[Pulau Jawa|Jawa]] tetapi berhasil membebaskan dirinya dan kembali sebagai sebuah negeri yang penting.
Baris 82 ⟶ 36:
Saat ini Brunei memiliki wilayah yang lebih kecil daripada masa lalu, dengan berbatasan dengan Serawak dari sebelah barat sampai timur wilayah itu, serta sebelah utara berbatasan dengan Laut China Selatan.
== Politik ==
[[Gambar:Nurul-iman-palace.jpg|right|thumb|Istana Nurul Iman]]
Baris 93 ⟶ 47:
Brunei memiliki dengan hubungan luar negeri terutama dengan negara negara [[ASEAN]] dan negara negara lain serta ikut serta sebagai anggota [[PBB]]. Kesultanan ini juga terlibat konflik [[Kepulauan Spratly]] yang melibatkan hampir semua negara ASEAN (kecuali [[Indonesia]], [[Kamboja]], [[Laos]] dan [[Myanmar]]), [[China]] dan [[Taiwan]]. Selain itu terlibat konflik perbatasan laut dengan [[Malaysia]] terutama masalah daerah yang menghasilkan [[minyak]] dan [[gas bumi]]. Brunei menuntut wilayah di [[Sarawak]], seperti [[Limbang]]. Banyak pulau kecil yang terletak di antara Brunei dan [[Labuan]], termasuk [[Pulau Kuraman]], telah dipertikaikan oleh Brunei dan Malaysia. Bagaimanapun, pulau-pulau ini diakui sebagai sebagian Malaysia di tingkat internasional.
=== Raja-raja Brunei ===
[[Gambar:Carta-sultan2.jpg|right|thumb|250px|Silsilah Sultan Brunei Darussalam]]
Raja-raja Brunai Darusalam yang memerintah sejak didirkiannya kerajaan pada tahun 1363 M yakni:
Baris 127 ⟶ 81:
# Sultan [[Haji Hassanal Bolkiah Mu'izzaddin Waddaulah]] (1967-kini)
== Pembagian administratif==
[[Image:Brunei.geohive.gif|thumb|380px|[[Subnasional|Pembagian administratif]].]]
{{utama|Distrik di Brunei}}
Baris 139 ⟶ 93:
Distrik-distrik Brunei dibagi lagi menjadi 38 [[Mukim di Brunei|mukim]].
==Geografi==
{{utama|Geografi Brunei}}
Brunei terdiri dari dua bagian yang tidak berkaitan; 97% dari jumlah penduduknya tinggal di bagian barat yang lebih besar, dengan hanya kira-kira 10.000 orang tinggal di daerah [[Temburong]], yaitu bagian timur yang bergunung-gunung. Jumlah penduduk Brunei 383.000 orang. Dari bilangan ini, lebih kurang 46.000 orang tinggal di ibukota [[Bandar Seri Begawan]]. Sejumlah kota utama termasuk kota pelabuhan [[Muara]], serta kota [[Seria]] yang menghasilkan minyak, dan [[Kuala Belait]], kota tetangganya. Di daerah [[Belait]], kawasan [[Panaga]] ialah kampung halaman sejumlah besar ekspatriat, disebabkan oleh fasilitas perumahan dan rekreasi [[Shell|Royal Dutch Shell]] dan British Army. Klub Panaga yang terkenal terletak di sini.
Baris 146 ⟶ 100:
Iklim Brunei ialah tropis khatulistiwa, dengan suhu serta kelembapan yang tinggi, dan sinar matahari serta hujan lebat sepanjang tahun.
== Ekonomi ==
{{utama|Ekonomi Brunei}}
[[Sistem ekonomi|Ekonomi]] kecil yang kaya ini adalah suatu campuran keusahawanan dalam negeri dan asing, pengawalan kerajaan, [[kebajikan masyarakat|kebajikan]], serta tradisi kampung. Pengeluran [[minyak mentah]] dan [[gas alam]] terdiri dari hampir setengah [[PDB]]. Pendapatan yang cukup besar pekerjaan luar negeri menambah pendapatan daripada pengeluaran dalam negeri. Kerajaan membekali semua layanan [[pengobatan]] dan memberikan subsidi [[beras]] dan perumahan. Pemimpin-pemimpin Brunei merasa bimbang bahawa keterpaduan dengan ekonomi dunia yang semakin bertambah akan menjejaskan [[perpaduan sosial]] dalam, walaupun Brunei telah memainkan peranan yang lebih kentara dengan menjadi [[ketua]] forum [[APEC]] pada tahun 2000. Rancangan-rancangan yang dinyatakan untuk masa hadapan termasuk peningkatan kemahiran tenaga [[buruh]], pengurangan [[pengangguran]], pengukuhan sektor-sektor [[perbankan]] dan [[pelancongan]], serta secara umum, peluasan lagi asas ekonominya. [[Sistem Penerbangan Brunei Diraja]], sistem penerbangan negara, sedang mencuba menjadikan Brunei sebagai pusat perjalanan internasional antara Eropa dan Australia/Selandia Baru. Ia juga mempunyai layanan ke tujuan-tujuan Asia yang utama.
Baris 155 ⟶ 109:
Selain bertumpu pada sektor minyak bumi dan gas, pemerintah Brunei mencoba melakukan diversifikasi sumber-sumber ekonomi dalam bidang perdagangan. Namun dalam waktu dekat usaha tersebut mengalami kebuntuan karena masalah internal kerajaan yang menurut sumber sumber media internasional dihabiskan untuk kepentingan pemborosan istana yang ketika dipegang oleh [[Pangeran Jeffry]]. Keadaan tersebut dapat menimbulkan masalah bagi perekonomian Brunei di masa yang akan datang.
== Demografi ==
{{utama|Demografi Brunei}}
Kira-kira dua pertiga jumlah penduduk Brunei adalah orang [[Melayu]]. Kelompok etnik minoritas yang paling penting dan yang menguasai ekonomi negara ialah [[Tionghoa Han|orang Cina]] yang menyusun lebih kurang 15% jumlah penduduknya. Etnis-etnis ini juga menggambarkan bahasa-[[bahasa]] yang paling penting: [[bahasa Melayu]] yang merupakan bahasa resmi, serta [[bahasa Cina]]. [[Bahasa Inggris]] juga dituturkan secara meluas, dan terdapat sebuah komunitas [[ekspatriat]] yang agak besar dengan sejumlah besar warganegara [[Britania]] dan [[Australia]].
Baris 162 ⟶ 116:
[[Islam]] ialah [[agama]] resmi Brunei, dan Sultan Brunei merupakan kepala agama negara itu. Agama-agama lain yang dianut termasuk [[agama Buddha]] (terutamanya oleh orang Tiong Hoa), [[agama Kristen]], serta agama-agama [[Penduduk asli Oseania|orang asli]] (dalam komunitas-komunitas yang amat kecil).
==Budaya==
{{utama|Budaya Brunei}}
Budaya Brunei seakan sama dengan budaya [[Melayu]], dengan pengaruh kuat dari [[Hindu]] dan [[Islam]], tetapi kelihatan lebih konservatif dibandingkan [[Malaysia]]. Penjualan dan penggunaan alkohol diharamkan, dengan orang luar dan non-Muslim dibenarkan membawa dalam 12 bir dan dua botol MiRas setiap kali mereka masuk negara ini. Setelah pengenalan larangan pada awal 1990-an, semua pub dan kelab malam dipaksa tutup.
|