Pengguna:Annas86/tes: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Annas86 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Annas86 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 21:
}}
'''Herry Kiswanto ''' ({{lahirmati|[[Kota Banda Aceh|Banda Aceh]], [[Aceh]]|25|4|1955}}) adalah seorang pelatih sepak bola Indonesia dan salah satu pemain [[sepak bola]] legendaris [[Indonesia]]<ref>[http://bolaindo.wordpress.com/2007/04/03/penghargaan-22-pemain-legendaris-indonesia/ Penghargaan 22 Pemain Legendaris Indonesia - April 3rd, 2007], ''[[Bola Indo Wordpress]]'', [[3 April]] [[2007]]</ref>. Posisinya di lapangan sebagai [[libero]]. Dalam kariernya ia hanya pernah mendapat sekali kartu kuning.
 
Setelah sukses meloloskan klub [[Persmin Minahasa]] ke kompetisi [[Super Liga (Indonesia)|Super Liga]] di musim 2007/2008 lalu, salah satu pemain legendaris yang biasa dipanggil '''Kang Herry''' ini, dikontrak oleh klub [[Persiraja Banda Aceh]] sebagai pelatih kepala di kompetisi [[Divisi Utama Liga Indonesia|Divisi Utama]] untuk musim 2008/2009.
 
Menyusul terjadinya krisis internal terkait masalah pendanaan di tubuh [[Persiraja Banda Aceh]], yang juga menimpa banyak klub [[sepak bola]] lainnya di tanah air, sejak berakhirnya putaran pertama kompetisi [[Divisi Utama Liga Indonesia|Divisi Utama]], ia memutuskan mundur dari [[Persiraja Banda Aceh]] dan langsung diikat kontrak untuk menangani klub [[Persikab Bandung]] menggantikan pelatih [[Deni Syamsuddin]] yang baru didepak dari tim yang bermarkas di kota [[Soreang]], [[Kabupaten Bandung]] itu. Namun pada musim 2010/2011 dia melatih lagi [[Persiraja]] Banda Aceh dan sukses menjadi raja klasemen [[Divisi Utama]] Wilayah Barat dengan pertandingan terakhir melawan [[PS Bengkulu]] 3-0 di Stadion H.Dimurthala Lampineung Banda Aceh. Persiraja lolos ke babak 8 besar.
 
Setelah sukses meloloskan klub [[Persmin Minahasa]] ke kompetisi [[Super Liga (Indonesia)|Super Liga]] di musim 2007/2008 lalu, salah satu pemain legendaris yang biasa dipanggil '''Kang Herry''' ini, dikontrak oleh klub [[Persiraja Banda Aceh]] sebagai pelatih kepala di kompetisi [[Divisi Utama Liga Indonesia|Divisi Utama]] untuk musim 2008/2009.
 
Menyusul terjadinya krisis internal terkait masalah pendanaan di tubuh [[Persiraja Banda Aceh]], yang juga menimpa banyak klub [[sepak bola]] lainnya di tanah air, sejak berakhirnya putaran pertama kompetisi [[Divisi Utama Liga Indonesia|Divisi Utama]], ia memutuskan mundur dari [[Persiraja Banda Aceh]] dan langsung diikat kontrak untuk menangani klub [[Persikab Bandung]] menggantikan pelatih [[Deni Syamsuddin]] yang baru didepak dari tim yang bermarkas di kota [[Soreang]], [[Kabupaten Bandung]] itu. Namun pada musim 2010/2011 dia melatih lagi [[Persiraja]] Banda Aceh dan sukses menjadi raja klasemen [[Divisi Utama]] Wilayah Barat dengan pertandingan terakhir melawan [[PS Bengkulu]] 3-0 di Stadion H.Dimurthala Lampineung Banda Aceh. Persiraja lolos ke babak 8 besar.
 
==Kehidupan awal==
Herry lahir di Banda Aceh, Aceh dari keluarga keturunan sunda.<ref name="sumutpos">{{cite web|url=http://www.hariansumutpos.com/arsip/?p=13832 |title=Nyaman Besarkan Usaha Rumah Kontrakan &#124; Arsip Harian Sumut Pos &#124; 13832 |publisher=Hariansumutpos.com |date=18 October 2009 |accessdate=12 May 2012}}</ref><ref name="total"/> Kemudian orangtua membawanya ke kampung halaman keluarga di Ciamis, Jawa Barat. Disana dia mengikuti sekolah dasar dan menengah, juga mulai bermain sepakbola.<ref name="total">{{cite web|author=rezza lubis |url=http://totalfootballindonesia.blogspot.com/2010/02/herry-kiswanto-cinta-kota-medan.html |title=Total football Indonesia: Herry Kiswanto Libero satu kartu kuning |publisher=Totalfootballindonesia.blogspot.com |date=26 February 2004 |accessdate=12 May 2012}}</ref> He took elementary and high school education there, he also start to play football.<ref name="total"/> Dia bergabung dengan klub Tornado dan PTPN XIII sebagai pemain junior.<ref name="total"/>, Kemudiankemudian pindah ke [[Bandung]] untuk kuliah dan bermain di klub UNI Bandung.<ref name="total"/>
 
==Karir Klub==
Herry memulai karir sebagai pemain pada 1979, ketika ia bergabung dengan [[Pardedetex Medan]] setelah pemilik klub [[TD Pardede]] tertarik dengan permainannya.<ref name="total"/> DiaAwalnya awalnyadia berposisi gelandang, namun mengikuti saran dari Kamaruddin Panggabean, dia mulai bermain sebagai libero.<ref name="total"/>
 
4 tahun kemudian ia pindah ke [[Yanita Utama]], dan bermain 2 tahun sebelum pindah ke [[Krama Yudha Tiga Berlian]] pada 1985.<ref name="sumutpos"/> Dia mencapai kesuksesan bersama Yanita Utama and Krama Yudha Tiga Berlian sebagai juara Galatama selama 4 tahun berturut-turut pada era 1983–1987.<ref name="total"/> Dia bertahan di Krama Yudha Tiga Berlian sampai 1991.<ref name="sumutpos"/>
Baris 39 ⟶ 32:
Kemudian ia pindah ke [[Assyabaab Salim Grup]], sebelum dikontrak oleh [[Bandung Raya]] pada 1993.<ref name="sumutpos"/> Dia pensiun sebagai pemain setelah membawa Bandung Raya menjuarai [[Liga Indonesia 1995-96]] dibawah manajer [[Henk Wullems]].<ref name="total"/>
 
Dia terkenal sebagai pemain yang sportif dimana ia hanya mendapatkan satu kartu kuning dalam 17 tahun karirnyakarir.<ref name="sumutpos"/><ref name="total"/> Kartu itu didapatnya saat memperkuat Krama Yudha Tiga Berlian melawan tuan rumah [[Pelita Jaya]] di [[Stadion Lebak Bulus]], [[Jakarta]],<ref name="sumutpos"/><ref name="total"/> setelah memprotes (dalam perannya sebagai kapten) keputusan wasit.<ref name="total"/>
 
== InternationalKarir careerInternasional ==
Herry bermain 40 kali bagi [[Tim nasional sepakbola Indonesia]] dan mencetak 3 gol.<ref name="caps">{{cite web|url=http://www.rsssf.com/miscellaneous/indo-recintlp.html |title=Indonesia – Record International Players |publisher=Rsssf.com |accessdate=12 May 2012}}</ref> Dia adalah bagian tim Indonesia yang meraih perunggu di Seagames 1981,<ref name="note8185">{{cite web|url=http://www.rsssf.com/tablesi/indo-intres8185.html |title=Indonesia – International Results 1981–1985 – Details |publisher=Rsssf.com |accessdate=12 May 2012}}</ref> dan Seagames 1989.<ref name="note8690">{{cite web|url=http://www.rsssf.com/tablesi/indo-intres8690.html |title=Indonesia – International Results 1986–1990 – Details |publisher=Rsssf.com |accessdate=12 May 2012}}</ref> Dia juga bagian tim Indonesia yang meraih perak di Seagames 1983, [[Football at the 1983 Southeast Asian Games|1983 Southeast Asian Games]],<ref name="note8185"/> dan medali emas di Seagames 1987.<ref name="note8690"/>
 
Dia memperkuat Indonesia yang menjadi juara grup pada kualifikasi piala dunia 1986 zona Asia grup B, namun mereka kalah dari Korea Selatan di babak berikutnya.<ref name="note8185"/> Juga di tahun 1986, dia bagian dari tim Indonesia yang menjadi semifinalis Asian Games.<ref name="note8690"/>
He was a part of the Indonesia team that won a bronze medal at the [[Football at the 1981 Southeast Asian Games|1981 Southeast Asian Games]],<ref name="note8185">{{cite web|url=http://www.rsssf.com/tablesi/indo-intres8185.html |title=Indonesia – International Results 1981–1985 – Details |publisher=Rsssf.com |accessdate=12 May 2012}}</ref> and [[Football at the 1989 Southeast Asian Games|1989 Southeast Asian Games]].<ref name="note8690">{{cite web|url=http://www.rsssf.com/tablesi/indo-intres8690.html |title=Indonesia – International Results 1986–1990 – Details |publisher=Rsssf.com |accessdate=12 May 2012}}</ref> He was also a silver medalist at the [[Football at the 1983 Southeast Asian Games|1983 Southeast Asian Games]],<ref name="note8185"/> and was a gold medalist at the [[Football at the 1987 Southeast Asian Games|1987 Southeast Asian Games]].<ref name="note8690"/>
 
== Managerial career ==
He helped Indonesia win [[1986 FIFA World Cup qualification (AFC)#AFC Zone B|Group B]] during 1986 FIFA World Cup qualification, where they lost to [[South Korea national football team|South Korea]] in the next round.<ref name="note8185"/> Also in 1986, he is a squad of Indonesia as [[Football at the 1986 Asian Games|1986]] Asian Games semifinalist.<ref name="note8690"/> His last international match was on 19 June 1993.<ref name="caps"/>
Setelah sukses meloloskan klub [[Persmin Minahasa]] ke kompetisi [[Super Liga (Indonesia)|Super Liga]] di musim 2007/2008 lalu, salah satu pemain legendaris yang biasa dipanggil '''Kang Herry''' ini, dikontrak oleh klub [[Persiraja Banda Aceh]] sebagai pelatih kepala di kompetisi [[Divisi Utama Liga Indonesia|Divisi Utama]] untuk musim 2008/2009.
 
Menyusul terjadinya krisis internal terkait masalah pendanaan di tubuh [[Persiraja Banda Aceh]], yang juga menimpa banyak klub [[sepak bola]] lainnya di tanah air, sejak berakhirnya putaran pertama kompetisi [[Divisi Utama Liga Indonesia|Divisi Utama]], ia memutuskan mundur dari [[Persiraja Banda Aceh]] dan langsung diikat kontrak untuk menangani klub [[Persikab Bandung]] menggantikan pelatih [[Deni Syamsuddin]] yang baru didepak dari tim yang bermarkas di kota [[Soreang]], [[Kabupaten Bandung]] itu. Namun pada musim 2010/2011 dia melatih lagi [[Persiraja]] Banda Aceh dan sukses menjadi raja klasemen [[Divisi Utama]] Wilayah Barat dengan pertandingan terakhir melawan [[PS Bengkulu]] 3-0 di Stadion H.Dimurthala Lampineung Banda Aceh. Persiraja lolos ke babak 8 besar.
 
== Managerial career ==
Kiswanto started his career as a coach in 1997 when Henk Wullems asked him to be an assistant coach for the Indonesian national side.<ref name="total"/> He stayed at that position until 2000. He was manager of [[PSBL Lampung]] in 2000–2001, and assistant manager of [[Persija Jakarta]] in 2002–2004.<ref name="sumutpos"/> After that he was be a manager of [[PSIS Semarang]] and [[Persikabo Bogor]], both for only one year.<ref name="sumutpos"/>