Batu Nisan Sandai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Naval Scene (bicara | kontrib)
sedikit
Baris 16:
“Berdasarkan bentuk batu nisan ini, para ahli juga berpendapat bahwa asal muasal penyebaran Islam di Nusantara menyebut dari Gujarat (abad ke-12), Bengal, Coromandel dan Malabar (abad ke-13). Menurut mereka bentuk batu nisan yang ditemukan di Pasai dan Jawa Timur, sama bentuknya dengan batu nisan yang terdapat di Cambay, Gujarat,” jelas Kamboja.
 
Ditambahkannya, pendapat ini diperkuat dengan pendapat sarjana asal Belanda, J.P. Moquette yang berkesimpulan berdasarkan temuan batu nisan di Pasai, Aceh yang bertarikh 17 Dzul-Hijjah 831 H / 27 September 1428 M. Begitu juga S.Q. Fatimi yang berdasarkan batu nisan Siti [[Fatimah binti Maimun]] bertarikh 475 H / 1082 M yang ditemukan di Leran, Jawa Timur.
Disimpulkan Kamboja, berdasarkan tarikh Prasasti Sandai ini terbukti telah terjadi koneksi nusantara dengan [[Jazirah Arab|Arab]]-Persia pada awal abad ke-7. Pada masa itu dikenal dalam [[sejarah]] sebagai masa kejayaan Dunia Islam. Sejarah umat Islam mencatat, bahwa pada abad ke-7 di [[Spanyol]] masih dikuasai penguasa [[muslim]]. Pada periode ini, Dinasti Umayah (132 M – 749 M) dan Dinasti Abbasiyah (750 M – 798 M) telah melakukan ekspansi ke Persia dan Anak Benua India hingga melakukan pelayaran ke Timur Jauh.