Blink: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 64:
==Pengaruh Terhadap Figur Publik==
Kehadiran Blink membawa pengaruh besar terhadap industri musik dan hiburan. Pandangan tentang mempertanyakan kualitas vokal Girlband tidak berlaku untuk Blink. Beberapa figur publik senang dengan kehadiran Blink dan memberikan apresiasi positif, antara lain, Gading Marten, SM*SH, Kevin Aprilio, Princess, Cherry Belle, 7icons, Yovie Widianto, Dwiki Dharmawan, Bopak Castello, Budi Anduk, Kiwil, Idan Separo, Andika Pratama, Raffi Ahmad, Narji dan Omas. Kemudian dari ranah sepak bola, antara lain, Ramdani Lestaluhu (Persija) yang menyukai lagu ''Dag Dig Dug'', kemudian Kurnia Mega (Arema ISL), Andrew Barisic (Arema IPL), Hasim Kipuw (Persija), Greg Nwokolo (Pelita Jaya), Zaenal Arif (PSPS), Noh Alam Shah (Persib). Namun ada juga yang hanya senang pada individu personelnya seperti Cecep Supriatna (Persib) yang merupakan fans Sivia, Hendro Kartiko yang mengaku mengagumi sosok Shilla ataupun Safi Salee yang menyukai Sivia dan Shilla selain daripada [[Putih Abu-Abu]].
==Pengaruh Terhadap Budaya Pop Indonesia==
Blink dinilai sebagai fenomena kecil yang menggambarkan naiknya kualitas Boyband dan Girlband Indonesia. Meskipun kehadiran mereka mengejutkan karena latar belakang masing-masing personelnya yang rata-rata adalah Idola, serta performa mereka, baik penampilan maupun kualitas musik yang dianggap menengah-elit. Kehadiran mereka juga dituduh mempersempit pasar "band" Indonesia. Disisi lain Blink seperti kebalikan fenomena Kangen Band yang pernah diutarakan dalam buku ''Cracking Zone'', nyaris tidak ada penolakan atau cemoohan berarti terhadap Blink. Yang mana masyarakat sekarang ini (2012) sudah punya kemampuan filter untuk menafsirkan kode-kode baru dalam kehidupan sosial, seperti ''"kamseupay"'' dan sejenisnya.
==Personel==
|