Sutan Muhammad Zain: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Afandri (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Afandri (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
== Kehidupan ==
Sejak tahun [[1911]], Sutan Muhammad Zain telah menjadi guru [[Bahasa Melayu]] di Prince Hendrik School, [[Batavia]]. Pada tahun 1923, Zain mendapat beasiswa untuk belajar di Rijks Universiteit Leiden Belanda, sampai akhirnya menjadi pribumi Indonesia pertama yang memiliki ijazah tertinggi dalam penguasaan [[Bahasa Melayu]] serta diakui di kalangan ilmiah.
 
Selain giat mengembangkan Bahasa Indonesia, Zain juga aktif sebagai aktivis pergerakan. Ia menjadi ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) (1914-1922), anggota ''Gemeente Raad'' (1920-1922), dan anggota ''[[Volksraad]]''.<ref>Hassan Shadily, Prof. Mr. Ag. Pringgodigdo, Ensiklopedi Umum, 1973</ref>
 
Pada zaman [[Jepang]], untuk pertama kalinya Zain menyusun gramatika Bahasa Melayu, yang menjadi pendahulu dan dasar-dasar gramatika [[Bahasa Indonesia]]. Dalam bukunya "Djalan Bahasa Indonesia", untuk pertama kalinya dikenal apa yang kini disebut sebagai kata benda, kata kerja, kata sandang dan seterusnya.
Baris 8 ⟶ 10:
Salah satu karya monumental lainnya adalah sebuah kamus yang cetakan pertamanya dilakukan pada tahun 1951 yaitu "Kamus Modern Bahasa Indonesia", yang kemudian dikembangkan oleh [[Jusuf Sjarif Badudu]] menjadi "Kamus Lengkap Badudu-Zain" yang diterbitkan tahun [[1992]].
 
Prof. Zain wafat pada 6 April 1962 setelah mengalami stroke dalam perjalanan pesawat udara dari [[Amerika Serikat]] menuju [[Tokyo]], [[Jepang]]. Jenazahnya dimakamkan di [[TPU Karet Bivak]], [[Jakarta]].
 
==Keluarga==