Ranggalawe: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 5:
 
Pada tahun [[1292]] Ranggalawe dikirim ayahnya untuk membantu [[Raden Wijaya]] membuka Hutan Tarik (di sebelah barat [[Tarik, Sidoarjo]] sekarang) menjadi sebuah desa pemukiman bernama [[Majapahit]]. Konon, nama Rangga Lawe sendiri merupakan pemberian Raden Wijaya karena berkaitan dengan penyediaan 27 ekor kuda dari [[Sumbawa]] sebagai kendaraan perang Raden Wijaya dan para pengikutnya dalam perang melawan [[Jayakatwang]] raja [[Kadiri]] atau juga mempunyai arti ''rangga'' berarti ksatria / pegawai kerajaan dan ''Lawe'' merupakan sinonim dari ''wenang'', yang berarti "benang",<ref>dalam [[Kidung Panji Wijayakrama]], [[Kidung Sorandaka]] dan [[Prasasti Penanggungan]] disebutkan mengenai nama ''Rangga Lawe'' putra Arya Wiraraja merupakan nama hadiah dari [[Raden Wijaya|Narrya Sanggramawijaya]] atau secara umum disebut dengan [[Raden Wijaya]]</ref> atau dapat juga bermakna "kekuasaan" atau ''kemenangan''. dan Ranggalawe kemudian diberi kekuasaan oleh Raden Wijaya untuk memimpin pembukaan hutan tersebut.
 
 
Penyerangan terhadap ibu kota Kadiri oleh gabungan pasukan [[Majapahit]] dan [[Mongol]] terjadi pada tahun [[1293]]. Ranggalawe berada dalam pasukan yang menggempur benteng timur kota Kadiri. ia berhasil menewaskan pemimpin benteng tersebut yang bernama Sagara Winotan.
Baris 21 ⟶ 20:
''[[Pararaton]]'' menyebut pemberontakan Ranggalawe terjadi pada tahun [[1295]], namun dikisahkan sesudah kematian [[Raden Wijaya]]. Menurut naskah ini, pemberontakan tersebut bersamaan dengan [[Jayanagara]] naik takhta.
 
Menurut ''[[Nagarakretagama]]'', Raden Wijaya meninggal dunia dan digantikan kedudukannya oleh Jayanagara terjadi pada tahun [[1309]].<ref name="SejNas">[http://sejarahnasional.org/index.php/kerajaan-nusantara/1-terjemahan-manuskrip-nagarakertagama/ Terjemahan Lengkap Naskah Kakawin Nagarakretagama], dari situs sejarahnasional.org</ref> Akibatnya, sebagian sejarawan berpendapat bahwa pemberontakan Ranggalawe terjadi pada tahun 1309, bukan 1295. Seolah-olah pengarang ''Pararaton'' melakukan kesalahan dalam penyebutan angka tahun.
 
Namun ''Nagarakretagama'' juga mengisahkan bahwa pada tahun 1295 Jayanagara diangkat sebagai [[yuwaraja]] atau "raja muda" di istana [[Daha]]. Selain itu ''Kidung Panji Wijayakrama'' dan ''Kidung Ranggalawe'' dengan jelas menceritakan bahwa pemberontakan Ranggalawe terjadi pada masa pemerintahan Raden Wijaya, bukan Jayanagara.
Baris 55 ⟶ 54:
Nama ayah Nambi menurut ''Kidung Sorandaka'' adalah Pranaraja. Sejarawan Dr. Brandes menganggap Pranaraja dan Wiraraja adalah orang yang sama. Namun, menurut Slamet Muljana keduanya sama-sama disebut dalam prasasti Kudadu sebagai dua orang tokoh yang berbeda.
 
Menurut Slamet Muljana, Nambi adalah putra Pranaraja, sedangkan Ranggalawe adalah putra Wiraraja. Hal ini ditandai dengan kemunculan nama Arya Wiraraja dan Arya Adikara dalam prasasti Kudadu, dan keduanya sama-sama menghilang dalam prasasti Sukamreta sebagaimana telahdisinggung dibahas di atassebelumnya.
 
== Versi dongeng ==