Rumah Sakit Dirgahayu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak perubahan terakhir (oleh 61.94.85.162) dan mengembalikan revisi 4404285 oleh Ezagren: diragukan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 10:
Sejalan denggan dipilihnya Desa [[Tering]] (sekarang termasuk kecamatan Tering, Kab. Kutai Barat) menjadi pusat karya karya kerasulan baru pada tahun [[1932]], karya kesehatanpun dimulai dijalankan dari Tering. Pada tahun [[1933]], kompleks karya misi, termasuk Rumah Sakit kecil selesai dibangun. Pada tahun [[1942]], datanglah 4 orang Biarawati dari Konggregasi Misi dan Adorasi Keluarga Kudus (MASF) untuk menggantikan para Biarawati dari Konggregasi St. Fransiskus Veghel yang terpaksa pergi pada waktu perang dunia II berkecamuk. Para suster MASF ini mulai memimpin karya kesehatan di Tering. Rumah Sakit di Kampung Tering ini merupakan cikal bakal pendirian Klinik St. Yoseph yang sampai saat ini masih berdiri di Tering, Kec. Tering dan telah melebarkan sayap di [[Linggang Bigung, Kutai Barat|Kecamatan Linggang Bigung]], Kabupaten Kutai Barat.
 
Pada tanggal [[21 PebruariFebruari]] [[1955]], pusat karya kerasulan Gereja Katolik dipindahkan di Samarinda dengan dibentuknya Vikariat Apostolik Samarinda. Pada tanggal [[3 Januari]] [[1961]], status Vikariat Apostolik ditingkatnya menjadi Keuskupan dimana Mgr. [[Yacobus Romeijn]] MSF terpilih menjadi Uskup Samarinda Pertama. Hal ini juga menjadi latar belakang gagasan untuk mengembangkan Karya Kesehatan Katolik di Samarinda.
 
Gagasan kemudian dipercayakan kepada Suster MASF. Pada tanggal [[4 Mei]] [[1963]] berdirilah Balai Pengobatan "Keluarga Sutji", di kompleks Keuskupan, Kampung Jawa, Samarinda. Balai Pengobatan ini merupakan tonggak awal pembangunan dan pengembangan karya kesehatan Katolik dalam bentuk rumah sakit dan sekolah perawat di Samarinda.