Tenggelamnya Kapal Van der Wijck: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Sulakbar (bicara | kontrib)
+ref
Baris 49:
 
== Tuduhan plagiat ==
Pada bulan September 1962, Abdullan S.P. yang memuat tulisannya ke dalam koran ''Bintang Timur'' menyebutkan bahwa novel ''Van der Wijck'' diplagiat dari ''Sous les Tilleuls'' (1832) karya [[Jean-Baptiste Alphonse Karr]], melalui terjemahan ber[[bahasa Arab]] oleh Mustafa Lutfi al-Manfaluti; sebenarnya desas-desus plagiat sudah lama ada.{{sfn|Mahayana|Sofyan|Dian|1995|pp=78–79}}{{sfn|Teeuw|1980|p=105}} Hal ini menjadi polemik luas dalam [[pers Indonesia]].{{sfn|Kompas 2012, Palagan Hamka}} Sebagian besar orang yang menuduh Hamka berasal dari [[Lekra]], sebuah organisasi sastra sayap kiri{{efn|Lekra banyak menentang agama. Oleh sebab itu, Hamka yang merupakan ulama, dianggap sebagai salah satu target utama.{{sfn|Mahayana|Sofyan|Dian|1995|pp=78–79}}}} Sementara itu, penulis di luar sayap kiri melindungi Hamka.{{sfn|Mahayana|Sofyan|Dian|1995|pp=78–79}}{{sfn|Jassin|1985|p=59}} Beberapa kritikus menemukakan beberapa kesamaan antara dua buku tersebut, baik dari segi alur maupun teknik penceritaaan.{{sfn|Jassin|1985|pp=65-66}}
 
Ahli dokumentasi sastra [[H.B. Jassin]], yang membandingkan kedua karya itu dengan menggunakan terjemahan ''Sous les Tilleuls'' berbahasa Indonesia yang diberi judul ''Magdalena'', menulis bahwa novel ini tidaklah mungkin menjadi plagiat, sebab cara Hamka mendeskripsikan tempat itu sangat mendalam dan sesuai dengan gaya bahasanya dalam tulisan sebelumnya.{{sfn|Jassin|1985|p=61}} Jassin juga menegaskan bahwa novel ''Van der Wijck'' membahas masalah [[Adat Minangkabau|adat Minang]], yang tidak mungkin ditemukan dalam suatu karya sastra luar.{{sfn|Jassin|1985|p=63}} Akan tetapi, Bakri Siregar beranggapan bahwa terdapat banyak kesamaan antara Zainuddin dan Steve, serta Hayati dan Magdalena, yang menandai adanya plagiat.{{sfn|Siregar|1964|p=61}} Kritikus sastra asal Belanda, [[A. Teeuw]] menyatakan bahwa tanpa berpendapat kalau kesamaan yang terkandung dalam novel itu dilakukan secara sadar, memang terdapat banyak hal yang mirip di antara kedua karya itu, tetapi ''Van der Wijck'' sesungguhnya mempunyai tema yang murni dari Indonesia.{{sfn|Teeuw|1980|p=105}}
Baris 135:
| ref = harv
}}
*{{cite news
|url=http://oase.kompas.com/read/2012/03/20/21431130/Palagan.Hamka.dan.Lentera.Pram
|date=20 Maret 2012
|accessdate=12 Juni 2012
|title=Palagan Hamka dan Lentera "Pram"
|work=[[Kompas (surat kabar)|Kompas]]
|location=Jakarta
|ref={{SfnRef|Kompas 2012, Palagan Hamka}}
}}
{{refend}}