Kamikaze: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k rapikan intro |
Tambahan Artikel dari Majalah Angkasa edisi Agustus 1992. |
||
Baris 16:
Pada 15 Juli tahun 1944, Saipan, pangkalan militer penting milik jepang Jepang, jatuh ketangan pasukan Sekutu.Penguasaan atas pangkalan militer Saipan Memungkinkan pasukan sekutu untuk menggunakan pesawat pembom Jarak Jauh Superfortress B-29 Untuk membumi hanguskan pulau utama jepang.Setelah Jatuhnya Pangkalan Militer Saipan, komando tertinggi Jepang meramalkan bahwa Sekutu akan mencoba Untuk segera menduduki Filipina, yang lokasinya strategis dan karena berada di ladang minyak antara Asia Tenggara dan Jepang.
Jepang mulai menggunakan taktik Kamikaze waktu itu karena merasa sudah tidak mampu lagi menerobos barisan armada tempur Amerika Serikat, dimana Angkatan Laut Jepang sendiri hampir habis dan Angkatan Daratnya kewalahan. Ide penggunaan pasukan khusus ini dicetuskan oleh Vice Admiral
[[Kimpei Teraoka]] yang merupakan kepala staf komandan angkatan laut di Filipina yang mengeluh jika taktik biasa tidak mungkin dilakukan, mereka (Pasukan Jepang) haruslah menjadi manusia super. Ide ini kemudian direalisasikan oleh Vice Admiral [[Takejiro Onishi]] yang menggantikan Teraoka pada Oktober 1944 yang kemudian dikenal sebagai Bapak Kamikaze itu karena Onishi lah yang dianggap bertanggung jawab dalam pembentukannya. dalam waktu yang sama ditahun 1944, Lt Tanaka menekankan pukulan telak pada sasaran lawan ditekankan hanya bisa berhasil bila pilot ikut serta dalam pesawat roket itu sampai ke sasaran, bahkan dia bersedia menjadi orang yang pertama untuk melakukan itu.
Pasukan Serangan Khusus ini, demikian sebutan unit Kamikaze udara maupun laut itu (di Indonesia dikenal sebagai Jibaku-tai) ini sebenarnya bukanlah pertama kali dibentuk. Pada perang-perang sebelumnya, baik [[Perang Cina-Jepang]] (1894-1895) dan
[[Perang Rusia-Jepang]] (1905-1906), pasukan jepang membentuk unit kapal torpedo bunih diri (kaiten) untuk menyerang kapal perang [[Cina]] dan [[Rusia]].
Ramalan menjadi kenyataan pada 17 Oktober tahun 1944, ketika Pasukan Sekutu menyerang Pulau Suluan,Untuk memulai Pertempuran Leyte Gulf.
Baris 29 ⟶ 35:
Jika seseorang bertanya tentang Yamato [orang Jepang] jiwa Shikishima [kota di Jepang] ,
It adalah bunga yamazakura [bunga buah ceri gunung] bahwa ialah fragrantdi Asahi [Matahari Terbit].
== Latihan ==
Para penerbang Kamikaze dilatih lebih keras dan berat. Segala sesuatunya harus lebih dari biasanya dan dipaksakan dalam waktu enam bulan untuk memperisapkan serangan yang diyakini menentukan nasib Jepang itu dimana para instruktur harus mempersiapkan ratusan pilot tanpa pengalaman menjadi pilot kamikaze. Banyak kasus trainee yang dipukul tongkat babu atau pemukul baseball bahkan hajaran dari instruktur. Mereka berlatih ditengah musim dingin, terbang ditengah badai salju berketinggian 1500 kaki. Tak sedikit pilot yang mengalami gangguan psikologis walau akhirnya bisa diatasi. Belum lagi latihan dengan Ohka yang cukup berbahaya. Saat latihan keras itu, Kepala Staf Komandan Angkatan Laut Kekaisaran, [[Admiral Noritake Toyoda]] sempat melakukan kunjungan pada bulan Desembernya untuk memberikan semangat dan terakhir, membuat foto bersama serta memberi hadiah berupa sebilah pedang pendek dan hachimaki berupa ikat kepala tradisional berwarna putih bertuliskan Jinrai Butai.
Saat untuk berangkat ke pangkalan Kyushu, para pilot berdoa dahulu di [[Kuil Yasukuni]], [[Kuil Meiji]] dan pelataran [[Istana Kekaisaran Jepang]], memohon kesuksesan misi mereka. Kebanyakan para orang tua diizinkan menungunjungi putra mereka saat misi mereka sudah dekat. Umumnya, sebelum mengucapkan perpisahan, sayonara, para orang tua menerima berbagai macam tanda mata dari putranya.
Pada tanggal 28 Juni 1945, Skadron Divine Thunderbolts atau Jinrai Butai bergerak ke arah paling selatan di pulau Kyushu. Disana mereka berpencar. Sebagian ke markas Pangkalan udara Angkatan Laut [[Izumi]] dan yang lain ada yang ke pangkalan [[Myakonojo]] .
Dari sini mereka ke [[Tomitaka]], [[Usa]], [[Oita]] dan ke pangkalan udara pusat Angkatan Laut di Kanoya. latihan tetap berjalan meski sorti pertama sudah dilakukan. Bila tidak berlatih, merka berlatih [[kendo]], [[yudo]], [[renang]] bahkan [[tenis]].
== Serangan yang pertama ==
Baris 79 ⟶ 96:
Penduduk di pulau Kikaijima yaitu pulau di sebelah timur Amami Oshima, mengatakan bahwa pilot - pilot dari kesatuan-kesatuan misi kamikaze sebelum mereka para pilot - pilot kamikze itu tiba ditujuan mereka terlebih dahulu menjatuhkan bunga sakura dari udara sewaktu mereka berangkat atas misi terakhir mereka.
== Dewa dan Orang Suci ==
Bila seorang pilot [[Pesawat Ohka]] dan Kamikaze lainnya selesai melakukan misinya, Kementerian Angkatan Laut akan mengirimkan surat kepada orang tua pilot tersebut mengenai kematian yang berani demi kehormatan negara. Bukan itu saja, radio dan koran yang menjadi suara pemerintah dalam hal ini. Segala macam serangan Kamikaze dianggap sebagai Divine Heroes. Orang Jepang cenderung menganggap kematian selama masa perang merupakan bunga sakura yang berguguran. Dimana setelah pilot dan pelaut itu meninggal mereka akan bertemu kembali di Altar Kuil Yasukuni di Tokyo. Pilot Kamikaze juga diperlakukan sebagai dewa dan orang suci. Mereka disebut sebagai washi-kami (dewa elang) dan kamanari-kami (dewa guntur). Admiral Onishi sendiri mengatakan sukarelawan kamikaze pertama juga dianggap dewa.
Semua pilot Kamikaze sama seperti anggota lain yang gugur, menerima promosi anumerta dan dekorasi.
== Akhir Peperangan ==
Saat perang berakhir tanggal 15 Agustus tinggal 54 dari 200 pilot Ohka dan Kembu yang masih hidup. Secara keseluruhan, sekitar 4500 pilot kamikaze (2500 pilot Angkatan Laut dan 2000 pilot Angkatan Darat) yang menabrakkan diri sampai mati dalam waktu sekitar 10 bulan puncak penyerangan mereka.
Penerbangan Kamikaze terakhir dilakukan pada hari terakhir perang ketika sebuah penerbangan dari 11 [[Pembom Judy]], masing-masing membawa bom seberat 880 kg berangkat dari Pangkalan Udara Angkatan Laun [[Oita]] di [[Kyushu]] menuju [[Okinawa]]. Misi jam ke-11 itu dipimpin sendiri oleh Vice Admiral [[Matome Ugaki]], komandan Armada Udara ke-5 yang ingin mati sebagai seorang [[samurai]] karena merasa, "Saya sudah mengirim begitu banyak pilot untuk mati".
Kalahnya Jepang juga memukul organisator unit Kamikaze pertama Vice Admiral Tekijiro Ohnishi. Pada hari itu dia memanggil padar staf perwiranya di kediaman resminya. Saat pertemuan terakhir Ohnishi menuliskan pesan terakhir "Untuk jiwa-jiwa tentaraku saya menghaturkan penghargaan setinggi-tingginya untuk keberanian yang telah dilakukan. Dalam kematian aku minta maaf kepada jiwa-jiwa para pemberani ini dan juga kepada keluarganya".
Melengkapi testamennya yang terakhir, pada pagi harinya tanggal 16 Agustus, Ohnishi menghunjamkan [[pedang samurai]]nya ke bagian perutnya. Ia melakukan upacara bunuh diri tradisional, hara-kiri (seppuku).
== Pranala luar ==
|