Gangguan bipolar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
HerditPsiko (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
Nama = Bipolar Disorder<br />
{{tidak dirapikan|d=19|m=06|y=2012|i=14|ket=}}
DiseasesDB = 7812<br />
ICD10 = {{ICD10|F|31||f|30}}<br />
ICD9 = {{ICD9|296.0}}, {{ICD9|296.1}}, {{ICD9|296.4}}, {{ICD9|296.5}}, {{ICD9|296.6}}, {{ICD9|296.7}}, {{ICD9|296.8}}<br />
ICDO =<br />
OMIM = 125480<br />
OMIM_mult = {{OMIM2|309200}}<br />
MedlinePlus = 001528<br />
eMedicineSubj = med<br />
eMedicineTopic = 229<br />
MeshID = D001714<br />
 
'''Bipolar disorder''' adalah jenis penyakit psikologi, ditandai dengan perubahan mood (alam perasaan) yang sangat ekstrim, yaitu berupa '''depresi''' dan '''mania'''. Pengambilan istilah bipolar disorder mengacu pada suasana hati penderitanya yang dapat berganti secara tiba-tiba antara dua kutub (bipolar) yang berlawanan yaitu kebahagiaan (mania) dan kesedihan (depresi) yang ekstrim.<br />
 
Setiap orang pada umumnya pernah mengalami suasana hati yang baik (mood highshigh) dan suasana hati yang buruk (mood lowslow). Akan tetapi , seseorang yang menderita bipolar disorder memiliki ''mood swings'' yang ekstrim yaitu pola perasaan yang mudah berubah secara drastis. Suatu ketika, seorang pengidap bipolar disorder bisa merasa sangat antusias dan bersemangat (mania). Namun, ketika mood-nya berubah buruk, ia bisa sangat depresi, pesimis, putus asa, bahkan sampai mempunyai keinginan untuk bunuh diri (depresi). Dahulu, penyakit ini disebut dengan '''"manic-depressive"'''. Suasana hati meningkat secara klinis disebut sebagai '''mania''' atau, jika ringan, '''hypomania''' . Individu yang mengalami episode manik juga sering mengalami episode depresi, atau gejala, atau episode campuran dimana kedua fitur mania dan depresi hadir pada waktu yang sama. Episode ini biasanya dipisahkan oleh periode '''"normal"''' suasana hati (mood) , tetapi, dalam beberapa depresi, individu dan mania mungkin berganti dengan sangat cepat, yang dikenal sebagai ''“rapid-cycle”''. Manic episode Ekstrim kadang-kadang dapat menyebabkan gejala '''psikotik''' seperti '''delusi''' dan '''halusinasi''' .Episode manik biasanya mulai dengan tiba-tiba dan berlangsung antara dua minggu sampai lima bulan. Sedangkan depresi cenderung berlangsung lebih lama. Episode hipomanik mempunyai derajat yang lebih ringan daripada manik. Gangguan tersebut telah dibagi menjadi bipolar I , bipolar II, cyclothymia , dan jenis lainnya, berdasarkan sifat dan pengalaman tingkat keparahan episode mood; kisaran sering digambarkan sebagai spektrum bipolar.<br />
 
 
Baris 21 ⟶ 31:
 
 
'''a. Tanda dan Gejala Mania'''<br />
Gejala-gejala dari tahap mania bipolar disorder adalah sebagai berikut:<br />
1.# Gembira berlebihan<br />
2.# Mudah tersinggung sehingga mudah marah<br />
3.# Merasa dirinya sangat penting<br />
4.# Merasa kaya atau memiliki kemampuan lebih dibanding orang lain<br />
5.# Penuh ide dan semangat baru<br />
6.# Cepat berpindah dari satu ide ke ide lainnya<br />
7.# Seperti mendengar suara yang orang lain tak dapat mendengar<br />
8.# Nafsu seksual meningkat<br />
9.# Menyusun rencana yang tidak masuk akal<br />
10.# Sangat aktif dan bergerak sangat cepat<br />
11.# Berbicara sangat cepat sehingga sukar dimengerti apa yang dibicarakan<br />
12.# Menghamburkan uang<br />
13.# Membuat keputusan aneh dan tiba-tiba, namun cenderung membahayakan<br />
14.# Merasa sangat mengenal orang lain<br />
15.# Mudah melempar kritik terhadap orang lain<br />
16.# Sukar menahan diri dalam perilaku sehari-hari<br />
17.# Sulit tidur<br />
18.# Merasa sangat bersemangat, seakan-akan 1 hari tidak cukup 24 jam<br />
 
'''b. Tanda dan Gejala Hypomania<br />'''
'''Hypomania''' adalah bentuk kurang parah mania. Orang-orang dalam keadaan ''hypomanic'' merasa gembira, energik, dan produktif, tetapi mereka mampu meneruskan kehidupan mereka sehari-hari dan mereka tidak pernah kehilangan kontak dengan realitas. Untuk yang lain, mungkin tampak seolah-olah orang dengan hypomania hanyalah dalam suasana hati yang luar biasa baik. Namun, hypomania dapat menghasilkan keputusan yang buruk yang membahayakan hubungan, karier, dan reputasi. Selain itu, hypomania sering kali dapat ''"naik kelas"'' untuk mania penuh dan terkadang dapat diikuti oleh episode depresi besar.<br />
 
 
Baris 49 ⟶ 59:
 
 
'''c. Tanda dan Gejala Depresi Bipolar<br />'''
 
Gejala-gejala dari tahap depresi bipolar disorder adalah sebagai berikut:<br />
1.# Suasana hati yang murung dan perasaan sedih yang berkepanjangan<br />
2.# Sering menangis atau ingin menangis tanpa alasan yang jelas<br />
3.# Kehilangan minat untuk melakukan sesuatu<br />
4.# Tidak mampu merasakan kegembiraan<br />
5.# Mudah letih, tak bergairah, tak bertenaga<br />
6.# Sulit konsentrasi<br />
7.# Merasa tak berguna dan putus asa<br />
8.# Merasa bersalah dan berdosa<br />
9.# Rendah diri dan kurang percaya diri<br />
10.# Beranggapan masa depan suram dan pesimistis<br />
11.# Berpikir untuk bunuh diri<br />
12.# Hilang nafsu makan atau makan berlebihan<br />
13.# Penurunan berat badan atau penambahan berat badan<br />
14.# Sulit tidur, bangun tidur lebih awal, atau tidur berlebihan<br />
15.# Mual, mulut kering, Susah BAB, dan terkadang diare<br />
16.# Kehilangan gairah seksual<br />
17.# Menghindari komunikasi dengan orang lain<br />
 
Hampir semua penderita bipolar disorder mempunyai pikiran tentang bunuh diri dan 30% diantaranya berusaha untuk merealisasikan niat tersebut dengan berbagai cara.<br />
 
 
'''d. Tanda dan Gejala Episode Campuran'''<br />
 
 
Baris 106 ⟶ 116:
Sedangkan peristiwa positif lainnya tidak terkait dengan perubahan pada episode mania.
 
2.#Sistem Neuroendokrin <br />
 
Area limbik di otak berhubungan dengan emosi dan mempengaruhi hipotalamus.Hipotalamus berfungsi mengontrol kelenjar endokrin dan tingkat hormon yang dihasilkan. Hormon yang dihasilkan hipotalamus juga mempengaruhi kelenjar pituarity. Kelenjar ini terkait dengan gangguan depresi seperti gangguan tidur dan rangsangan selera. Berbagai temuan mendukung hal tersebut, bahwa orang yang depresi memiliki tingkat dari cortisol (hormon adrenocortical) yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh produksi yang berlebih dari pelepasan hormon rotropin oleh hipotalamus. Produksi yang berlebih dari cortisol pada orang yang depresi juga menyebabkan semakin banyaknya kelenjar adrenal. Banyaknya cortisol tersebut juga berhubungan dengan kerusakan pada hipoccampus dan penelitian juga telah membuktikan bahwa pada orang depresi menunjukkan hipoccampal yang tidak normal. Penelitian mengenai Cushing’s Syndrome juga dikaitkan dengan tingginya tingkat cortisol pada gangguan depresi<br />
Baris 119 ⟶ 129:
Di sisi lain, keadaan lingkungan di sekitarnya yang baik dapat mendukung penderita gangguan ini sehingga bisa menjalani kehidupan dengan normal. Berikut ini adalah faktor lingkungan yang dapat memicu terjadinya BD, antara lain:<br />
 
1.)# Stress - peristiwa kehidupan Stres dapat memicu gangguan bipolar pada seseorang dengan kerentanan genetik. Peristiwa ini cenderung melibatkan perubahan drastis atau tiba-tiba-baik atau buruk-seperti akan menikah, akan pergi ke perguruan tinggi, kehilangan orang yang dicintai, dipecat.<br />
2.)# Penyalahgunaan Zat - Meskipun penyalahgunaan zat tidak menyebabkan gangguan bipolar, itu dapat membawa pada sebuah episode dan memperburuk perjalanan penyakit. Obat-obatan seperti kokain, ekstasi, dan amphetamine dapat memicu mania, sedangkan alkohol dan obat penenang dapat memicu depresi.<br />
 
3.)# Obat - obat tertentu, terutama obat-obatan antidepresan, bisa memicu mania. Obat lain yang dapat menyebabkan mania termasuk obat flu over-the-counter, penekan nafsu makan, kafein, kortikosteroid, dan obat tiroid.<br />
2.) Penyalahgunaan Zat - Meskipun penyalahgunaan zat tidak menyebabkan gangguan bipolar, itu dapat membawa pada sebuah episode dan memperburuk perjalanan penyakit. Obat-obatan seperti kokain, ekstasi, dan amphetamine dapat memicu mania, sedangkan alkohol dan obat penenang dapat memicu depresi.<br />
4.)# Perubahan Musiman - Episode mania dan depresi sering mengikuti pola musiman. Manic episode lebih sering terjadi selama musim panas, dan episode depresif lebih sering terjadi selama musim dingin, musim gugur, dan musim semi (untuk negara dengan 4 musim).<br />
 
5.)# Kurang Tidur - Rugi tidur-bahkan sesedikit melewatkan beberapa jam istirahat-bisa memicu episode mania<br />
3.) Obat - obat tertentu, terutama obat-obatan antidepresan, bisa memicu mania. Obat lain yang dapat menyebabkan mania termasuk obat flu over-the-counter, penekan nafsu makan, kafein, kortikosteroid, dan obat tiroid.<br />
 
4.) Perubahan Musiman - Episode mania dan depresi sering mengikuti pola musiman. Manic episode lebih sering terjadi selama musim panas, dan episode depresif lebih sering terjadi selama musim dingin, musim gugur, dan musim semi (untuk negara dengan 4 musim).<br />
 
5.) Kurang Tidur - Rugi tidur-bahkan sesedikit melewatkan beberapa jam istirahat-bisa memicu episode mania<br />
 
 
Baris 135 ⟶ 141:
Sementara berurusan dengan bipolar disorder tidak selalu mudah, tidak harus menjalankan kehidupan Anda. Tetapi untuk sukses mengelola bipolar disorder, Anda harus membuat pilihan cerdas. gaya hidup Anda dan kebiasaan sehari-hari memiliki dampak yang signifikan terhadap suasana hati Anda. Baca terus untuk cara-cara untuk membantu diri Anda sendiri:<br />
 
a.# Dapatkan pendidikan tentang cara mengatasi gangguan. <br />
 
Pelajari sebanyak yang Anda bisa tentang bipolar. Semakin banyak Anda tahu, semakin baik Anda akan berada dalam membantu pemulihan Anda sendiri.<br />
 
b.# Jauhkan stress.<br />
 
Hindari stres tinggi dengan menjaga situasi keseimbangan antara pekerjaan dan hidup sehat, dan mencoba teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam.<br />
 
c.# Mencari dukungan<br />
 
Sangat penting untuk memiliki orang yang dapat Anda berpaling untuk meminta bantuan dan dorongan. Cobalah bergabung dengan kelompok pendukung atau berbicara dengan teman yang dipercaya.<br />
 
d.# Buatlah pilihan yang sehat.<br />
Sehat tidur, makan, dan berolahraga kebiasaan dapat membantu menstabilkan suasana hati Anda. Menjaga jadwal tidur yang teratur sangat penting.<br />
 
e.# Monitor suasana hati Anda.<br />
Melacak gejala Anda dan perhatikan tanda-tanda bahwa suasana hati Anda berayun di luar kendali sehingga Anda dapat menghentikan masalah sebelum dimulai.<br />
Baris 157 ⟶ 163:
 
 
PS: mohon bantuan merapikan halaman penulis newbie
(HFY) penulis merupakan praktisi psikologi klinis dan salah satu penderita bipolar disorder yg mampu bertahan tanpa obat
--[[Istimewa:Kontribusi pengguna/114.79.25.23|114.79.25.23]] 24 Mei 2012 01.06 (UTC)
 
[[af:Bipolêre gemoedsversteuring]]