KAI Commuter: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 507:
== Masalah Umum ==
 
KRL Ekonomi adalah salah satu kereta paling sibuk di Indonesia, dengan jadwal komuter yang biasa dipenuhi oleh penumpang karena tarifnya lebih murah dibanding KRL kelas Ekspres/Eksekutif. Penumpang bergelantungan di pintu gerbong, di sambungan antar gerbong, dan di atas gerbong yang tentu membahayakan nyawa mereka, demi untuk terhindar dari petugas pengecek karcis. Tidak jarang penumpang KRL Ekonomi tewas karena melakukan hal-hal tersebut. Selain itu, di KRL Ekonomi juga banyak sekali pencopet dan pedagang asongan yang menggangu. {{fact}}
Komunitas pengguna kereta Jabodetabek, KRL Mania kecewa terhadap rencana kenaikan tarif Commuter Line pada Oktober mendatang. Menurut mereka, kenaikan Rp2000 itu tidak pantas bila melihat buruknya pelayanan yang diberikan PT Kereta Api Commuter Jabodetabek (KCJ).
Juru bicara KRL Mania, Nurcahyo, mengaku keberatan dengan rencana ini. Kenaikan itu sangat membebani penumpang khususnya yang berpenghasilan rendah. "Kasihan teman-teman yang baru saja beralih dari KRL Ekonomi ke Commuter Line akibat dihapusnya kereta kelas ekonomi," kata Nurcahyo kepada VIVAnews, Senin 2 Juli 2012.
 
Namun, kata dia, jika kenaikan ini tetap diberlakukan, penumpang meminta PT KCJ memberikan jaminan di atas kertas bahwa pelayanan ikut diperbaiki. Antara lain seperti tidak ada lagi keterlambatan, dan AC berfungsi dengan baik. "Jangan hanya janji, kompensasi harus jelas," ucapnya.
Nurcahyo menambahkan, rencana kenaikan ini mengagetkan di saat penumpang sedang gencar-gencarnya meminta perbaikan pelayanan. Selama ini penumpang selalu mengeluh tapi tidak pernah mendapat tanggapan. "Bukannya membuat kami tenang, eh malah mau menaikkan tarif," ujarnya.
 
Manager Komunikasi Perusahaan PT KCJ, Eva Chairunisa, mengatakan kenaikan tarif dimaksudkan untuk peningkatan layanan, baik sarana maupun prasarana yang menunjang kenyamanan penumpang. Penyesuaian tarif KRL Commuter Line ini berlaku pada setiap rute keberangkatan ataupun sebaliknya, sebesar Rp2.000 untuk setiap tiketnya.{{fact}}
 
Sementara, masalah lainnya adalah kurangnya perawatan terhadap unit kereta. Fasilitas penunjang seperti palang pintu perlintasan pun kadang sudah rusak, sehingga tidak bisa menutup. Kurangnya disiplin para pengendara kendaraan bermotor mengakibatkan banyak mobil atau motor pribadi ditabrak oleh kereta. Kelalaian petugas atau masinis juga kadang membahayakan kereta dan juga pengendara kendaraan bermotor. Contohnya lupa menutup palang perlintasan kereta, ataupun pelanggaran sinyal, yang mengakibatkan banyak kecelakaan kereta; contohnya [[Tragedi Bintaro|peristiwa Bintaro 1987]].