Tiki-taka: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alagos (bicara | kontrib)
Alagos (bicara | kontrib)
Baris 241:
Tim Barcelona, yang dilatih oleh Pep Guardiola dan mengandalkan tiki-taka, telah menjalani sekurang-kurangnya 52 pertandingan namun tidak pernah mampu mengalahkan [[Chelsea F.C.|Chelsea]], sedangkan [[Lionel Messi]] tidak pernah mencetak gol ke gawang Chelsea dalam delapan pertandingan [[Liga Champions UEFA|Liga Champions Eropa]] (termasuk tendangan penalti yang gagal pada laga semifinal kedua tahun 2012).<ref>[http://www.mid-day.com/sports/2012/apr/260412-sports-Messis-Chelsea-jinx-continues.htm]</ref><ref>[http://www.guardian.co.uk/football/gallery/2012/apr/24/champions-league-barcelona-chelsea-in-pictures#/?picture=389161151&index=1]</ref> Pada [[Babak gugur Liga Champions UEFA 2008-09|semifinal Liga Champions 2009]], Chelsea, yang ketika itu dimanajeri oleh [[Guus Hiddink]], menerapkan pertahanan yang rapat dan memaksa para pemain Barcelona melakukan tendangan dari luar area penalti selain juga mengandalkan pemain bertahan [[José Bosingwa]] untuk menjaga Lionel Messi. Cara ini ampuh pada laga pertama yang berakhir seri 0-0 di [[Camp Nou]], dan Chelsea menjadi tim tamu pertama yang tidak kebobolan di kandang Barcelona. Akan tetapi, pada laga kedua, dengan adanya keputusan wasit yang kontroversial, beberapa permintaan penalti dari Chlesea tidak digubris, kemudian [[Andrés Iniesta]] mencetak gol pada masa tambahan waktu untuk menyamakan kedudukan menjadi 1-1 dan membuat Barcelona melaju ke babak selanjutnya dengan keunggulan gol tandang.<ref>[http://www.telegraph.co.uk/sport/football/teams/chelsea/9224988/Chelsea-ride-their-luck-with-blue-angel-sitting-on-their-goal-taunting-Barcelonas-Lionel-Messi.html]</ref>
 
Manajer Chelsea [[Roberto Di Matteo]] menerapkan taktik ultradefensif untuk menghadapi tiki-taka saat timnya menghadapi Barcelona di semifinal [[Babak gugur Liga Champions UEFA 2011–12|Liga Champions Eropa 2011–12]]. Menurut pemain Chelsea, [[Fernando Torres]], berkonsentrasi pada ruang alih-alih berusaha mencuri bola merupakan bagian dari strategi skuatnya dalam menghadapai Barcelona. Memenangkan permainan sayap, seperti [[Ramires]] melawan [[Daniel Alves]], memaksa Barcelona mengalirkan serangan mereka ke arah tengah lapangan. Mantan pemain sayap Chelsea, [[Pat Nevin]], mengatakan bahwa menempatkan tiga gelandang disiplin di depan empat pemain bertahan menutup ruang bagi Barcelona, memaksa Lionel Messi untuk mundur ke belakang tengah untuk memperoleh bola. Ketika Messi sedang membawa bola di depan, bolanya direbut oleh pemain Chelsea, [[Frank Lampard]], yang berujung pada gol Chelsea pada laga pertama.<ref>[http://www.bbc.co.uk/blogs/thefootballtacticsblog/2012/04/can_chelsea_prey_on_barcelonas.html]</ref> Pada laga kedua, Di Matteo menerapkan formasi 5–4–1 dengan empat fulbek. Walaupun Barcelona memperoleh penguasaan bola sebanyak 73% pada dua laga itu dan melakukan 46 tembakan (11 tembakan tepat), dibandingkan Chelsea yang hanya melakukan 12 tembakan (4 tembakan tepat), mereka hanya mammpu mencetak dua gol karena Chelsea melakukan gaya bertahan sayng amat rapat, yang sering disebut dengan istilah "memarkir bus di depan gawang". Sebaliknya, Frank Lampard dari Chelsea hanya melakukan dua umpan dalam dua laga, dan keduanya berbuah gol.
 
Pada laga kedua, Di Matteo menerapkan formasi 5–4–1 dengan empat fulbek. Walaupun Barcelona memperoleh penguasaan bola sebanyak 73% pada dua laga itu dan melakukan 46 tembakan (11 tembakan tepat), dibandingkan Chelsea yang hanya melakukan 12 tembakan (4 tembakan tepat), mereka hanya mammpu mencetak dua gol karena Chelsea melakukan gaya bertahan sayng amat rapat, yang sering disebut dengan istilah "memarkir bus di depan gawang". Sebaliknya, Frank Lampard dari Chelsea hanya melakukan dua umpan dalam dua laga, dan keduanya berbuah gol. Menurut sejumlah pihak, kelemahan Barcelona adalah ketidakmampuan menguasai bola-bola atas, khususnya melawan Chelsea yang memiliki kemampuan dan kekuatan untuk mengendalikan bola di dalam kotak penalti sendiri, apalagi Guardiola tidak memanfaatkan bek tengah sekaligus kapten tim [[Carles Puyol]] untuk maju ke depan gawang lawan.<ref>[http://www.goal.com/en-ca/news/4171/main/2012/04/25/3060004/frank-isola-lionel-messi-failed-to-step-up-in-the-biggest]</ref> Chelsea memperoleh kemenangan 1–0 pada laga pertama dan hasil seri 2-2 pada laga kedua, yang membuat mereka melaju ke final.<ref>[http://www.catalannewsagency.com/news/sports/chelsea-vs-fc-barcelona-12-shots-46-over-both-legs]</ref><ref>[http://www.dailymail.co.uk/sport/football/article-2139684/FA-CUP-FINAL-2012-Why-Roberto-di-Matteo-Claudio-Ranieris-team-leader.html?ito=feeds-newsxml]</ref><ref>[http://www.bbc.co.uk/sport/0/football/17673812]</ref><ref>[http://www.dailymail.co.uk/sport/football/article-2134605/Barcelona-2-Chelsea-2-agg-2-3--Brave-Blues-fight-way-Champions-League-final-Torres-goal-Terrys-red-card-madness.html]</ref><ref>[http://www.goal.com/en-india/news/2292/editorials/2012/04/30/3069625/defensive-solidity-is-as-beautiful-as-the-fancy-tiki-taka-why-is-]</ref>
 
== Catatan kaki ==