Siti Hartati Murdaya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 43:
Binisnya dimulai dari usaha alat kelistrikan dan genset dibawah bendara PT Kencana Sakti Indonesia.
 
Tahun 1988 ia menggandeng pemilik brand Nike (Nike Inc USA) untuk bekerja sama memproduksi sepatu sport di Indonesia, di PT Hardaya Aneka Shoes Industry yang didirikannya di Kecamatan Jatiuwung - Kotamadya Tangerang. Untuk memperkuat bisnis tersebut, ia merekrut manager-manager produksi dari pabrik sepatu Nike di Korea Selatan yang mengalami penutupan pabrik karena kenaikan UMPupah minimum di Korea Selatan. Tahun berikutnya, ia mendirikan pabrik sepatu kedua untuk memproduksi sepatu Nike bernama PT Nagasakti Paramashoes Industry yang berlokasi di Kecamatan Pasar Kemis - Kabupaten Tangerang. Pabrik sepatu merupakan industri padat karya dan bagi Hartati Murdaya ini merupakan bisnis dan usaha sosial yang membantu mereka yang belum memiliki pekerjaan. Kemudian ia juga mendirikan PT Berca Sportindo yang menjadi distributor sepatu Nike di Indonesia.
Dengan pengalamannya dalam produksi sepatu Nike tersebut, kemudian ia mengembangkan sepatu sport merk League.
 
Pada 1992 usahanya merambah ke proyek pembangkit listrik tenaga gas dan uap Tanjungpriok. Usahanya melebar ke bidang properti, perkayuan, agroindustri, dan kontraktor listrik. Ia juga menggarap usaha sepatu merek Nike dan League, printer HP dan pabrik kabel listrik .
 
Selain itu, ia juga membuka kebun kelapa sawit PT Hardaya Inti Plantations di lahan seluas 70 ribu hektare di Kabupaten Buol - Sulawesi Tengah, membangun kawasan industri seluas 300 hektare di Balaraja, Tangerang - Banten dan membeli PT. Jakarta International Expo (PRJ) senilai lebih dari Rp. 1 Triliyun.
 
Setelah empat puluh tahun lebih malang melintang di dunia bisnis, kini ia memiliki lebih dari 42.000 karyawan yang tersebar di lebih dari 36 perusahaan dibawah bendera Central Cakra Murdaya / Berca Group.