Sumatra: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
|peta=[[Gambar:locator_pulau_sumatra.PNG]]
|negara=[[Indonesia]]
|kepulauan=[[Sumatra]] |kota terbesar=[[Medan]] (2,3 juta jiwa)
|kota terbesar=Medan (2,3 juta jiwa)
|garispantai=4.868,9 km
|luas=443.065,8 km² [[Daftar pulau menurut luas wilayah|(6)]]
Baris 16 ⟶ 15:
 
==Kebudayaan==
Secara umum, pulau Sumatra didiami oleh bangsa Melayu, yang terbagi kedalam beberapa suku. Suku-suku terbesar ialah [[Aceh]] di utara Sumatra, [[Batak]] diutara Sumatra, [[Melayu Pesisir]] di timur Sumatra, [[Minangkabau]] di tengah Sumatra, [[Ogan]] -dan [[Komering]] di selatan Sumatra.
 
==Transportasi==
Kota-kota di pulau Sumatra dihubungkan oleh tiga ruas jalan lintas, yakni lintas tengah, lintas timur, dan lintas barat. Di beberapa bagian pulau Sumatra, kereta api merupakan sarana transportasi alternatif. Di bagian selatan, jalur kereta api bermula dari pelabuhan Panjang ([[Lampung]]) hingga Lubuk Linggau ([[Sumatera Selatan]]). Di tengah pulau Sumatra, jalur kereta api hanya terdapat di [[Sumatra Barat]]. Jalur ini menghubungkan antara kota [[Padang]] dengan [[Sawah Lunto]] dan kota Padang dengan kota [[Pariaman]]. Semasa kolonial Belanda hingga tahun [[2001]], jalur Padang - Sawah Lunto dipergunakan untuk pengangkutan batu bara. Tetapi semenjak cadangan batu bara di Ombilin mulai menipis, maka jalur ini tidak berfungsi lagi. Sejak akhir tahun [[2006]], pemerintah propinsiprovinsi Sumatra Barat, kembali mengaktifkan jalur ini sebagai jalur kereta wisata.
Di utara Sumatra, jalur kereta api membentang dari kota [[Medan]] sampai ke kota [[Tebing Tinggi]]. Pada jalur ini, kereta api dipergunakan sebagai sarana pengangkutan kelapa sawit dan penumpang.
Untuk kota-kota di luar pulau, dihubungkan dengan bandar udara dan pelabuhan laut yang terdapat di setiap ibu kota propinsi. Bandara Internasional hanya terdapat di Medan, Padang, dan Batam.