Kanon Alkitab: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Luckas-bot (bicara | kontrib)
k r2.7.1) (bot Menambah: gl:Canon bíblico
Baris 27:
 
== Kanonisasi ==
Kata 'Kanon' merupakan sebuah kata yang berasal dari [[bahasa Ibrani]] ''qāneh'', yang secara harfiah dapat diterjemahkan dengan "ukuran" atau "tali pengukur" dan kemudian dalam bahasa [[yunanibahasa Yunani]] berubah menjadi ''kanōn'' dan mendapat makna yang lebih penting: Pada abad ke-2 M kata kanones (bentuk jamak) dipakai sebagai istilah untuk Aturan atau Tata Gereja. Sejak abad ke-4 kata ''kanōn'' berarti 'ukuran' bagi [[iman]] Kristen. JikaKetika istilah ini dipakai bagi Alkitab, maka Alkitab dipercayai sebagai 'ukuran' bagi Iman dan Hidup orang [[Kristen]].
 
=== Kanonisasi Perjanjian Lama ===
Secara pasti tidak ada kriteria yang dipakai untuk kanonisitas Perjanjian Lama.<ref, name="Yonky"></ref>meskipun terdapat Konsensuskonsensus di kalangan para ahli menyebutyang menyebutkan ada empat hal yang dapat dijadikan sebagai dasar kanonisitas Perjanjian lama, yaitu:<ref name="Yonky"></ref>
* Kanonisitas dikaitkan dengan nubuat
* Kanonisitas dikaitkan dengan perjanjian (''covenant'')
Baris 43:
Kanonisasi [[Perjanjian Baru]] dimulai sekitar tahun 200.<ref name="PB">{{id}}C. Groenen.2006. "Pengantar ke dalam Perjanjian Baru". Yogyakarta: Kanisius.</ref> Pada saat itu mulai disusun daftar-daftar kitab suci yang kurang lebih resmi. Misalnya pada tahun 190 di [[Roma]] muncul sebuah daftar yang disebut [[Kanon Muratori]]. Kanon Muratori merupakan kanon tertua yang disimpan sebagai sebuah fragmen dalam sebuah naskah salinan dari abad VIII. Nama Muratori merupakan nama seorang pustakawan Milano,[[L.A. Moratori]] yang menemukan fragmen tersebut dan menerbitkannya pada tahun [[1740]].<ref name="Willi">{{id}}Willi Marxsen.2006. "Pengantar Perjanjian Baru". Jakarta: BPK Gunung Mulia.</ref> Kanon ini berisi daftar kitab-kitab yang dipakai jemaat di Roma dan sejumlah karangan yang dianggap "palsu". Pada tahun [[254]], [[Origenes]] dari [[Alexandria]] juga menyusun sebuah daftar kitab. Tahun 303 [[Eusebius]] dari Kaisarea juga membuat daftar kitab. Tahun [[367]], [[Batrik Aleksandria Atanasius]] menyusun Alkitab Perjanjian Baru dengan jumlah 27 kitab. Daftar itu kemudian diterima oleh umat di bagian Timur. Sedangkan di bagian barat, umat menerima daftar yang disusun oleh [[Atanasius]]. [[Paus Inosentius I]] mengirim daftar itu ke [[Perancis]] pada tahun [[419]]. Daftar ke 27 kitab itu kembali diperteguh dalam [[konsili Florence]] (1441), [[konsili Trente]] (1546) dan [[Konsili Vatikan I]] (1870).
==== Kanonisitas Perjanjian Baru ====
sepertiSeperti yang telah disebutkan, penentuan mengenai kitab-kitab mana yang layak dan bisa dimasukkan ke dalam kanon Perjanjian Baru memakan waktu yang sangat lama.<ref name="Yonky"></ref>, Akanakan tetapi ada beberapa hal yang menjadi dasar kanonisitas Perjanjian Baru, yaitu:<ref name="Yonky"></ref>
* Dekat dengan tradisi kerasulan
* Diterima secara umum di kalangan jemaat (katolisitas)