Tekanan darah tinggi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k {{gabungdari|Darah tinggi}}
Arisdp (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{gabungdari|Darah tinggi}}
 
{{penyangkalan-medis}}
'''Tekanan darah tinggi''' atau '''hipertensi''' adalah kondisi medis di mana terjadi peningkatan [[tekanan darah]] meningkat secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita yang mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi. Tekanan darah yang selalu tinggi adalah salah satu faktor resiko untuk [[stroke]], [[serangan jantung]], [[gagal jantung]] dan arterial [[aneurysmaneurisma]] arterial, dan merupakan penyebab utama [[chronicgagal renaljantung failure]]kronis.
 
{{kotak info penyakit |
Baris 9 ⟶ 7:
ICD9 = 401 |
}}
'''Hipertensi''' atau '''tekanan darah tinggi''' adalah sebuah kondisi medis di mana [[tekanan darah]] dalam [[arteri]] meningkat secara kronik. Hipertensi terus menerus adalah salah satu faktor penyebab ''[[stroke]]'', [[serangan jantung]], [[gagal jantung]] dan ''arterial aneurysm'', dan merupakan penyebab utama [[gagal ginjal kronik]].
 
==Tekanan Definisi darah==
{{utama|tekanan darah}}
Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (''sistolik''), angka yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi (''diastolik''). Tekanan darah kurang dari 120/80 mmHg didefinisikan sebagai "normal". Pada tekanan darah tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik. Hipertensi biasanya terjadi pada [[tekanan darah]] 140/90 mmHg atau ke atas, diukur di kedua lengan tiga kali dalam jangka beberapa minggu.
 
===Klasifikasi===
Tekanan darah kurang dari 120/80 mmHg didefinisikan sebagai "normal". Hipertensi biasanya terjadi pada [[tekanan darah]] 140/90 mmHg atau ke atas, diukur di kedua lengan tiga kali dalam jangka beberapa minggu.
{|class=prettytable
|+ Klasifikasi Tekanan Darah Pada Dewasa
|- bgcolor="lightgrey"
! align="center" |Kategori !!Tekanan Darah Sistolik !!Tekanan Darah Diastolik
|-
|Normal
|Dibawah 130 mmHg
|Dibawah 85 mmHg
|-
|Normal tinggi
|130-139 mmHg
|85-89 mmHg
|-
|Stadium 1<br>(Hipertensi ringan)
|140-159 mmHg
|90-99 mmHg
|-
|Stadium 2<br>(Hipertensi sedang)
|160-179 mmHg
|100-109 mmHg
|-
|Stadium 3 <br>(Hipertensi berat)
|180-209 mmHg
|110-119 mmHg
|-
|Stadium 4<br>(Hipertensi maligna)
|210 mmHg atau lebih
|120 mmHg atau lebih
|}
 
Pada hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastolik masih dalam kisaran normal. Hipertensi ini sering ditemukan pada usia lanjut.
Dalam pasien dengan [[diabetes mellitus]] atau [[penyakit ginjal]], penelitian telah menunjukkan bahwa tekanan darah di atas 130/80 mmHg harus dianggap sebagai faktor resiko dan sebaiknya diberikan perawatan.
 
Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah; tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan menurun drastis.
== Pengendalian ==
 
"Hipertensi maligna" adalah hipertensi yang sangat parah, yang bila tidak diobati, akan menimbulkan kematian dalam waktu 3-6 bulan. Hipertensi ini jarang terjadi, hanya 1 dari setiap 200 penderita hipertensi.
Meningkatnya tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara:
 
Dalam pasien dengan [[diabetes mellitus]] atau [[penyakit ginjal]], penelitian telah menunjukkan bahwa tekanan darah di atas 130/80 mmHg harus dianggap sebagai faktor resiko dan sebaiknya diberikan perawatan.
*Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya
 
*Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. karena itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan. inilah yang terjadi pada usia lanjut, dimana dinding arterinya telah menebal dan kaku karena arteriosklerosis.Dengan cara yang sama, tekanan darah juga meningkat pada saat terjadi vasokonstriksi, yaitu jika arteri kecil (arteriola) untuk sementara waktu mengkerut karena perangsangan saraf atau hormon di dalam darah.
=== Pengaturan tekanan darah ===
*Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah. hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan darah juga meningkat.
Meningkatnya tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara:
* Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya
* Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Karena itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan. Inilah yang terjadi pada usia lanjut, dimana dinding arterinya telah menebal dan kaku karena arteriosklerosis. Dengan cara yang sama, tekanan darah juga meningkat pada saat terjadi "vasokonstriksi", yaitu jika arteri kecil ([[arteriola]]) untuk sementara waktu mengkerut karena perangsangan saraf atau hormon di dalam darah.
* Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi [[ginjal]] sehingga tidak mampu membuang sejumlah [[garam]] dan [[air]] dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan darah juga meningkat.
 
Sebaliknya, jika:
Baris 31 ⟶ 63:
Maka tekanan darah akan menurun.
 
 
Penyesuaian terhadap faktor-faktor tersebut dilaksanakan oleh perubahan di dalam fungsi ginjal dan sistem saraf otonom (bagian dari sistem saraf yang mengatur berbagai fungsi tubuh secara otomatis).
 
; Perubahan fungsi ginjal
Ginjal mengendalikan tekanan darah melalui beberapa cara:
:* Jika tekanan darah meningkat, ginjal akan menambah pengeluaran garam dan air, yang akan menyebabkan berkurangnya volume darah dan mengembalikan tekanan darah ke normal.
:* Jika tekanan darah menurun, ginjal akan mengurangi pembuangan garam dan air, sehingga volume darah bertambah dan tekanan darah kembali ke normal.
:* Ginjal juga bisa meningkatkan tekanan darah dengan menghasilkan [[enzim]] yang disebut ''renin'', yang memicu pembentukan [[hormon]] ''angiotensi'', yang selanjutnya akan memicu pelepasan hormon ''aldosteron''.
 
Ginjal merupakan organ penting dalam mengendalikan tekanan darah; karena itu berbagai penyakit dan kelainan pda ginjal bisa menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi.
 
Misalnya penyempitan arteri yang menuju ke salah satu ginjal (stenosis arteri renalis) bisa menyebabkan hipertensi.
 
Peradangan dan cedera pada salah satu atau kedua ginjal juga bisa menyebabkan naiknya tekanan darah.
 
; Sistem saraf otonom
Sistem saraf simpatis merupakan bagian dari sistem saraf otonom, yang untuk sementara waktu akan:
* meningkatkan tekanan darah selama respon ''fight-or-flight'' (reaksi fisik tubuh terhadap ancaman dari luar)
* meningkatkan kecepatan dan kekuatan denyut jantung; juga mempersempit sebagian besar arteriola, tetapi memperlebar arteriola di daerah tertentu (misalnya otot rangka, yang memerlukan pasokan darah yang lebih banyak)
* mengurangi pembuangan air dan garam oleh ginjal, sehingga akan meningkatkan volume darah dalam tubuh
* melepaskan hormon ''epinefrin'' (''adrenalin'') dan ''norepinefrin'' (''noradrenalin''), yang merangsang jantung dan [[pembuluh darah]].
 
==Gejala==
Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala; meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak).
Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari [[hidung]], pusing, wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal.
 
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut:
* sakit kepala
* kelelahan
* mual
* muntah
* sesak nafas
* gelisah
* pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.
 
Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan [[otak]]. Keadaan ini disebut ''ensefalopati hipertensif'', yang memerlukan penanganan segera.
 
==Penyebab hipertensi==
Hipertensi berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 2 jenis :
# '''Hipertensi primer''' atau esensial adalah hipertensi yang tidak / belum diketahui penyebabnya (terdapat pada kurang lebih 90 % dari seluruh hipertensi).
1. hipertensi primer
# '''Hipertensi sekunder''' adalah hipertensi yang disebabkan/ sebagai akibat dari adanya penyakit lain.
2. hipertensi sekunder
hipertensi primer adalah : hipertensi yang tidak / belum diketahui penyebabnya. terdapat kurang lebih 90 % dari seluruh hipertensi
hipertensi sekunder adalah : hipertensi yang disebabkan/ sebagai akibat dari adanya penyakit lain (e.g. feokromasitoma dll)
 
Hipertensi primer kemungkinan memiliki banyak penyebab; beberapa perubahan pada jantung dan pembuluh darah kemungkinan bersama-sama menyebabkan meningkatnya tekanan darah.
 
Jika penyebabnya diketahui, maka disebut hipertensi sekunder.
== Pranala Luar ==
Pada sekitar 5-10% penderita hipertensi, penyebabnya adalah penyakit ginjal.
Pada sekitar 1-2%, penyebabnya adalah [[kelainan hormonal]] atau pemakaian obat tertentu (misalnya pil [[KB]]).
 
Penyebab hipertensi lainnya yang jarang adalah feokromositoma, yaitu tumor pada kelenjar adrenal yang menghasilkan hormon epinefrin (adrenalin) atau norepinefrin (noradrenalin).
*[http://www.depkes.go.id/ Departemen Kesehatan Republik Indonesia]
 
[[Kegemukan]] (obesitas), gaya hidup yang tidak aktif (malas [[olah raga|berolah raga]]), [[stres]], [[alkohol]] atau garam dalam makanan; bisa memicu terjadinya hipertensi pada orang-orang memiliki kepekaan yang diturunkan.
Stres cenderung menyebabkan kenaikan tekanan darah untuk sementara waktu, jika stres telah berlalu, maka tekanan darah biasanya akan kembali normal.
 
Beberapa penyebab terjadinya hipertensi sekunder:
[[Category:Penyakit]]
# Penyakit Ginjal
[[Category:Kardiologi]]
#* Stenosis arteri renalis
[[Category:Nefrologi]]
#* Pielonefritis
#* Glomerulonefritis
#* Tumor-tumor ginjal
#* Penyakit ginjal polikista (biasanya diturunkan)
#* Trauma pada ginjal (luka yang mengenai ginjal)
#* Terapi penyinaran yang mengenai ginjal
# Kelainan Hormonal
#* Hiperaldosteronisme
#* [[Sindroma Cushing]]
#* Feokromositoma
# Obat-obatan
#* Pil KB
#* Kortikosteroid
#* Siklosporin
#* Eritropoietin
#* [[Kokain]]
#* [[Penyalahgunaan alkohol]]
#* [[Kayu manis]] (dalam jumlah sangat besar)
# Penyebab Lainnya
#* ''Koartasio aorta''
#* Preeklamsi pada kehamilan
#* ''Porfiria intermiten'' akut
#* Keracunan [[timbal]] akut.
 
== Pranala Luar ==
* {{id}} [http://www.depkes.go.id/ Departemen Kesehatan Republik Indonesia]
* {{id}} [http://us.geocities.com/maizurahm/darah_tinggi.htm Lebih lanjut mengenai darah tinggi]
* {{id}} [http://www.medicastore.com/med/detail_pyk.php?iddtl=4&idktg=1&UID=20070122081254202.73.125.11 Tekanan darah tinggi (hipertensi)]
 
{{medis-stub}}
[[de:arterielle Hypertonie]]
[[en:Hypertension]]
Baris 63 ⟶ 162:
[[tr:Hipertansiyon]]
[[zh:高血壓]]
 
[[Kategori:Kardiologi]]
[[Kategori:Nefrologi]]
[[Kategori:Penyakit]]
[[Kategori:Darah]]
 
 
 
<!--Bagian ini Sedang di rapihkan-->
<!--
= Hipertensi yg tidak diobati =
==Diagnosa==
 
Tekanan darah diukur setelah seseorang duduk atau berbaring selama 5 menit.
Angka 140/90 mmHg atau lebih dapat diartikan sebagai hipertensi, tetapi diagnosis tidak dapat ditegakkan hanya berdasarkan satu kali pengukuran.
 
Jika pada pengukuran pertama memberikan hasil yang tinggi, maka tekanan darah diukur kembali dan kemudian diukur sebanyak 2 kali pada 2 hari berikutnya untuk meyakinkan adanya hipertensi.
Hasil pengukuran bukan hanya menentukan adanya tekanan darah tinggi, tetepi juga digunakan untuk menggolongkan beratnya hipertensi.
 
Setelah diagnosis ditegakkan, dilakukan pemeriksaan terhadap organ utama, terutama pembuluh darah, jantung, otak dan ginjal.
 
Retina (selaput peka cahaya pada permukaan dalam bagian belakang mata) merupakan satu-satunya bagian tubuh yang secara langsung bisa menunjukkan adanya efek dari hipertensi terhadap arteriola (pembuluh darah kecil). Dengan anggapan bahwa perubahan yang terjadi di dalam retina mirip dengan perubahan yang terjadi di dalam pembuluh darah lainnya di dalam tubuh, seperti ginjal.
Untuk memeriksa retina, digunakan suatu oftalmoskop. Dengan menentukan derajat kerusakan retina (retinopati), maka bisa ditentukan beratnya hipertensi.
 
Perubahan di dalam jantung, terutama pembesaran jantung, bisa ditemukan pada elektrokardiografi (EKG) dan foto rontgen dada.
Pada stadium awal, perubahan tersebut bisa ditemukan melalui pemeriksaan ekokardiografi (pemeriksaan dengan gelombang ultrasonik untuk menggambarkan keadaan jantung).
 
Bunyi jantung yang abnormal (disebut bunyi jantung keempat), bisa didengar melalui stetoskop dan merupakan perubahan jantung paling awal yang terjadi akibat tekanan darah tinggi.
 
Petunjuk awal adanya kerusakan ginjal bisa diketahui terutama melalui pemeriksaan air kemih.
Adanya sel darah dan albumin (sejenis protein) dalam air kemih bisa merupakan petunjuk terjadinya kerusakan ginjal.
 
Pemeriksaan untuk menentukan penyebab dari hipertensi terutama dilakukan pada penderita usia muda.
Pemeriksaan ini bisa berupa rontgen dan radioisotop ginjal, rontgen dada serta pemeriksaan darah dan air kemih untuk hormon tertentu.
 
Untuk menemukan adanya kelainan ginjal, ditanyakan mengenai riwayat kelainan ginjal sebelumnya.
Sebuah stetoskop ditempelkan diatas perut untuk mendengarkan adanya bruit (suara yang terjadi karena darah mengalir melalui arteri yang menuju ke ginjal, yang mengalami penyempitan).
Dilakukan analisa air kemih dan rontgen atau USG ginjal.
 
Jika penyebabnya adalah feokromositoma, maka di dalam air kemih bisa ditemukan adanya bahan-bahan hasil penguraian hormon epinefrin dan norepinefrin.
Biasanya hormon tersebut juga menyebabkan gejala sakit kepala, kecemasan, palpitasi (jantung berdebar-debar), keringat yang berlebihan, tremor (gemetar) dan pucat.
 
Penyebab lainnya bisa ditemukan melalui pemeriksaan rutin tertentu.
Misalnya mengukur kadar kalium dalam darah bisa membantu menemukan adanya hiperaldosteronisme dan mengukur tekanan darah pada kedua lengan dan tungkai bisa membantu menemukan adanya koartasio aorta.
 
==Pengobatan==
 
Hipertensi esensial tidak dapat diobati tetapi dapat diberikan pengobatan untuk mencegah terjadinya komplikasi.
 
Langkah awal biasanya adalah merubah pola hidup penderita:
 
# Penderita hipertensi yang mengalami kelebihan berat badan dianjurkan untuk menurunkan berat badannya sampai batas ideal.
# Merubah pola makan pada penderita diabetes, kegemukan atau kadar kolesterol darah tinggi. Mengurangi pemakaian garam sampai kurang dari 2,3 gram natrium atau 6 gram natrium klorida setiap harinya (disertai dengan asupan kalsium, magnesium dan kalium yang cukup) dan mengurangi alkohol.
# Olah raga aerobik yang tidak terlalu berat. Penderita hipertensi esensial tidak perlu membatasi aktivitasnya selama tekanan darahnya terkendali.
# Berhenti merokok.
 
==Pemberian Obat-obatan==
 
# Diuretik thiazide biasanya merupakan obat pertama yang diberikan untuk mengobati hipertensi.
# Diuretik membantu ginjal membuang garam dan air, yang akan mengurangi volume cairan di seluruh tubuh sehingga menurunkan tekanan darah.
# Diuretik juga menyebabkan pelebaran pembuluh darah.
# Diuretik menyebabkan hilangnya kalium melalui air kemih, sehingga kadang diberikan tambahan kalium atau obat penahan kalium.
Diuretik sangat efektif pada:
* orang kulit hitam
*lanjut usia
* kegemukan
* penderita gagal jantung atau penyakit ginjal menahun
 
# Penghambat adrenergik merupakan sekelompok obat yang terdiri dari alfa-blocker, beta-blocker dan alfa-beta-blocker labetalol, yang menghambat efek sistem saraf simpatis.
Sistem saraf simpatis adalah sistem saraf yang dengan segera akan memberikan respon terhadap stres, dengan cara meningkatkan tekanan darah.Yang paling sering digunakan adalah beta-blocker, yang efektif diberikan kepada:
* penderita usia muda
* penderita yang pernah mengalami serangan jantung
* penderita dengan denyut jantung yang cepat
* angina pektoris (nyeri dada)
* sakit kepala migren.
 
3. Angiotensin converting enzyme inhibitor (ACE-inhibitor) menyebabkan penurunan tekanan darah dengan cara melebarkan arteri.
Obat ini efektif diberikan kepada:
* orang kulit putih
* usia muda
* penderita gagal jantung
* penderita dengan protein dalam air kemihnya yang disebabkan oleh penyakit ginjal menahun atau penyakit ginjal diabetik
* pria yang menderita impotensi sebagai efek samping dari obat yang lain.
 
4. Angiotensin-II-bloker menyebabkan penurunan tekanan darah dengan suatu mekanisme yang mirip dengan ACE-inhibitor.
 
5. Antagonis kalsium menyebabkan melebarnya pembuluh darah dengan mekanisme yang benar-benar berbeda. Sangat efektif diberikan kepada:
* orang kulit hitam
* lanjut usia
* penderita angina pektoris (nyeri dada)
* denyut jantung yang cepat
* sakit kepala migren.
 
6. Vasodilator langsung menyebabkan melebarnya pembuluh darah.
Obat dari golongan ini hampir selalu digunakan sebagai tambahan terhadap obat anti-hipertensi lainnya.
 
7. Kedaruratan hipertensi (misalnya hipertensi maligna) memerlukan obat yang menurunkan tekanan darah tinggi dengan segera.
 
Beberapa obat bisa menurunkan tekanan darah dengan cepat dan sebagian besar diberikan secara intravena (melalui pembuluh darah):
* diazoxide
* nitroprusside
* nitroglycerin
* labetalol.
Nifedipine merupakan kalsium antagonis dengan kerja yang sangat cepat dan bisa diberikan per-oral (ditelan), tetapi obat ini bisa menyebabkan hipotensi, sehingga pemberiannya harus diawasi secara ketat.
 
==Pengelolaan Hipertensi Sekunder==
 
Pengobatan hipertensi sekunder tergantung kepada penyebabnya.
Mengatasi penyakit ginjal kadang dapat mengembalikan tekanan darah ke normal atau paling tidak menurunkan tekanan darah.
 
Penyempitan arteri bisa diatasi dengan memasukkan selang yang pada ujungnya terpasang balon dan mengembangkan balon tersebut.
Atau bisa dilakukan pembedahan untuk membuat jalan pintas (operasi bypass).
 
Tumor yang menyebabkan hipertensi (misalnya feokromositoma) biasanya diangkat melalui pembedahan.
 
==Pencegahan==
 
Perubahan gaya hidup bisa membantu mengendalikan tekanan darah tinggi.-->