Sambelia, Sambelia, Lombok Timur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 23:
 
{{desa-stub}}
 
[[Sambelia]] adalah sebuah desa yang terletak di bagian Timur Laut Pulau Lombok Provinsi Nusa Tenggara Barat Indonesia. Sejak zaman sebelum kemerdekaan, Sambelia sudah menjadi perkampungan induk atau yang tertua diantara yang perkampungan lain di sekitarnya seperti Belanting, Obel-Obel, Sajang, Sugian dan Labuan Pandan. Barangkali karena latar belakang itulah maka kecamatannya pun diberi nama [[Kecamatan Sambelia]].
 
==Asal-Usul==
Agak sulit menemukan asal usul atau siapa penduduk asli Desa Sambelia. Kalaupun hendak ditelusuri, kemungkinan yang didapatkan adalah mereka yang juga termasuk pendatang dari wilayah sekitar atau dari luar daerah. Seperti penduduk Dusun Gubuk Daya dan Gubuk Lauk yang berada di pusat Desa Sambelia dan Dusun Dasan Bagik, cikal bakalnya kebanyakan dari Pringgabaya dan Apitaik, sebagian kecil dari Mamben, Aikmel, Masbagik dan sekitarnya, termasuk dari Bayan [[Lombok Utara]] juga ada. Dusun Senanggalih, kebanyakan penduduknya dari [[Sakra]], dan sebagian kecil dari sekitar wilayah Lombok Tengah. Sedangkan Dusun Labuan Pandan, selain berpenghuni pendatang sekitar, diketahui sudah ada kelompok masyarakat Bugis [[Makasar]] yang tinggal lebih awal dan kebanyakan berprofesi nelayan.
Diera tahun 1960-1970an, jumlah penduduk baru terus berdatangan. Antara lain dari kelompok Transmigrasi Angkatan Darat (Transad), dan melalui program pemerintah seperti distribusi Guru Sekolah Dasar, polisi, pertanian, kehutanan, perkebunan, perpajakan, dan sebagainya. Kemudian pada awal tahun 1980-an, rombongan Guru SLTP mulai berdatangan dan tinggal menetap di Sambelia. Disamping itu tentunya melalui dunia bisnis transportasi dan perdagangan, karena terbukti perkembangan pasar di Sambelia juga menarik minat banyak pendatang seperti dari Apitaik, Masbagik, dan sekitarnya untuk menetap disana. Penduduk desa-desa di sekitarnya seperti yang saya sebutkan diatas kondisinya juga hampir sama. Sebut saja Obel-Obel dan Belanting, penduduknya banyak berasal dari Bayan, Apitaik, Mamben, Pringgasela dan sekitarnya (WG).