Perang Padri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adi.akbartauhidin (bicara | kontrib)
k fakta baru terungkap.
Rahman Priadi (bicara | kontrib)
Wikilink, article is on its way
Baris 35:
 
== Keterlibatan Belanda ==
Karena terdesak dalam peperangan dan keberadaan [[Yang Dipertuan Pagaruyung]] yang tidak pasti, maka [[Kaum Adat]] yang dipimpin oleh [[Bagagarsyah dari Pagaruyung|Sultan Tangkal Alam Bagagar]] meminta bantuan kepada [[Belanda]] pada tanggal [[21 Februari]] [[1821]], walaupun sebetulnya Sultan Tangkal Alam Bagagar waktu itu dianggap tidak berhak membuat perjanjian dengan mengatasnamakan Kerajaan Pagaruyung.<ref name="Rusli Amran">Amran,{{cite book|first=Rusli|last=Amran|authorlink=Rusli (Amran|year=1981). ''Sumatera|title=Sumatra Barat Hinggahingga Plakat Panjang''. |publisher=Penerbit Sinar Harapan.}}</ref> Oleh karenanya, Kaum Adat menyerahkan ''darek'' (wilayah pedalaman) pada Belanda dalam perjanjian itu. Akibat dari perjanjian ini, Belanda menjadikannya sebagai tanda penyerahan Kerajaan Pagaruyung kepada pemerintah [[Hindia-Belanda]], kemudian mengangkat Sultan Tangkal Alam Bagagar sebagai ''Regent Tanah Datar''.<ref>G. Kepper, (1900). ''Wapenfeiten van Het Nederlands Indische Leger; 1816-1900''. Den Haag: M.M. Cuvee.</ref>
 
Keterlibatan [[Belanda]] dalam [[perang]] karena diundang oleh kaum Adat, dan campur tangan Belanda dalam perang itu ditandai dengan penyerangan [[Simawang, Rambatan, Tanah Datar|Simawang]] dan [[Sulit Air, X Koto Diatas, Solok|Sulit Air]] oleh pasukan Kapten Goffinet dan Kapten Dienema pada bulan April [[1821]] atas perintah [[Residen]] James du Puy di [[Padang]].<ref>''Episoden Uit Geschiedenis der Nederlandsche Krigsverrigtingen op Sumatra’s Westkus''. Indisch Magazijn 12/1, No. 7. 1844:116.</ref> Kemudian pada [[8 Desember]] [[1821]] datang tambahan pasukan yang dipimpin oleh [[Antoine Theodore Raaff|Letnan Kolonel Raaff]] untuk memperkuat posisi pada kawasan yang telah dikuasai tersebut.