Abraham Alex Tanuseputra: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 3:
== Sejarah ==
Alex dikenal sebagai pendeta Kristen Fundamentalis yang menekankan bahasa roh dan bayar perpuluhan ke gerejanya sebagai satu-satunya jalan menuju surga. Slogannya yang terkenal adalah "Successful Bethany Families", jika rajin bayar persembahan ke gereja bethany maka hidupnya akan diberkati berlimpah-limpah dan sukses dalam pekerjaan dan hal-hal lain. Demikian Alex selalu menyebarkan "firman tuhan" ini kepada semua jemaatnya.
Pdt. Alex lahir di [[Mojokerto]], [[1 Juni]] [[1941]], sebagai anak kedua dari empat bersaudara (seluruhnya laki-laki) dalam sebuah keluarga apoteker. Ayahnya meninggal tiga bulan setelah menjadi pemeluk [[Kristen]], sementara keluarga ibunya memang merupakan keluarga Kristen.▼
sekte Kristen fundamentalis Alex ini muncul pada era 1980an, slogannya menjanjikan jemaat yang hidup "makmur" dan berkat yang berlimpah. Teologi kemakmuran versi Alex ini sanggup menggaet banyak orang menjadi jemaat gereja Bethany karena tergiur oleh hidup yang "diberkati dengan berlimpah".
Dari hasil usaha yang tidak perlu kapital banyak ini Alex menikmati kehidupan yang mewah, dan memiliki banyak investment property di dalam negri dan luar negri. Sebuah keadaan yang ironis, Indonesia masih tergolong negara miskin yang puluhan juta penduduknya masih hidup di bawah garis kemiskinan sedangkan Alex yang mengaku dirinya sebagai "nabi yang di urapi tuhan" hidup bergelimang harta yang entah dia peroleh dari mana.
▲
Tahun [[1954]], Alex Tanuseputra merupakan seorang pengusaha apotek yang melanjutkan usaha ibunya. Sebagai keluarga Kristen, Alex telah pergi ke Gereja tetapi selalu menghindar ketika ditawari untuk melayani. Dalam sebuah pelayanan oleh Pdt. Dzao Sze Kwang, ia [[nubuat|dinubuatkan]] akan menjadi Pelayan Tuhan. Nubuatan ini diteguhkan kemudian oleh Pdt. EB Stube.▼
▲Tahun [[1954]], Alex
Pada tahun [[1965]], Alex menabrak seorang anak kecil. Anak kecil tersebut terluka sangat parah dan kematiannya tinggal menunggu waktu. Keluarga anak tersebut mengancam akan membunuhnya bila anak tersebut mati. Alex pergi ke sebuah [[gereja]] dan berdoa semalam-malaman dan bernazar bahwa ia akan menyerah dan menjadi Pelayan Tuhan jikalau anak tersebut sembuh dan hidup. Keajaiban terjadi dan anak yang sekarat itu kemudian berhasil dioperasi, sembuh, dan tetap hidup. Alex menyerahkan diri untuk melayani di gereja dan menjual hartanya, mendirikan 14 gedung gereja dan pos-pos penginjilan di [[Mojokerto]].▼
▲Pada tahun [[1965]], ketika usahanya hampir bangkrut karena banyak hutang, Alex menabrak seorang anak kecil. Anak kecil tersebut terluka sangat parah dan kematiannya tinggal menunggu waktu. Keluarga anak tersebut mengancam akan membunuhnya bila anak tersebut mati. Alex pergi ke sebuah [[gereja]] dan berdoa semalam-malaman dan bernazar bahwa ia akan menyerah dan menjadi Pelayan Tuhan jikalau anak tersebut sembuh dan hidup. Keajaiban terjadi dan anak yang sekarat itu kemudian berhasil dioperasi, sembuh, dan tetap hidup. Alex menyerahkan diri untuk melayani di gereja dan menjual hartanya, mendirikan 14 gedung gereja dan pos-pos penginjilan di [[Mojokerto]].
Pada tahun [[1977]], Pdt. Alex pindah ke [[Surabaya]] beserta seluruh keluarganya. Seluruh 14 gereja yang telah didirikannya diberikan kepada [[pendeta]] lainnya. Ia memulai kembali membangun jemaat yang diawali dari 7 orang keluarganya sendiri. Pdt. Alex kemudian bergabung di [[Sinode]] [[Gereja Bethel Indonesia]] yang memiliki sifat gereja lokal otonom.▼
▲Pada tahun [[1977]],
Pada tahun [[1987]], sebuah gedung gereja di Jl. Manyar Rejo II/36-38 selesai dibangun. Pada saat itu, jemaat GBI yang digembalakannya telah mencapai 2.000 jiwa dari 7 orang pada tahun 1977. Pada tahun 1987 ini, diperkenalkan visi slogan "''Successful Bethany Families''". Pada tahun yang sama, tak lama setelah gedung GBI Bethany Jl. Manyar Rejo berdiri, Pdt. Alex memulai kembali visi pembangunan [[Graha Bethany]] di Jalan Nginden, [[Surabaya]]. Gedung ini selesai dibangun pada tahun [[2000]] dan memiliki kapasitas 20.000 orang jemaat. Gedung ini dianggap sebagai gedung gereja terbesar di [[Asia Tenggara]].▼
▲Pada tahun [[1987]], sebuah gedung gereja di Jl. Manyar Rejo II/36-38 selesai dibangun. Pada saat itu, jemaat GBI yang digembalakannya telah mencapai 2.000 jiwa dari 7 orang pada tahun 1977. Pada tahun 1987 ini, diperkenalkan visi slogan "''Successful Bethany Families''". Pada tahun yang sama, tak lama setelah gedung GBI Bethany Jl. Manyar Rejo berdiri,
Tahun [[1988]] dan [[1989]], GBI Bethany memulai pembukaan cabang di Indonesia bagian Barat dan Timur (Bethany Barat dan Timur). GBI Bethany menjadi salah satu bagian jemaat terbesar dari [[Sinode]] [[Gereja Bethel Indonesia]] (GBI).
Baris 19 ⟶ 23:
Tahun [[2000]], Sinode GBI kembali meneguhkan keputusan 1997 tentang penanggalan nama-nama jemaat lokal. Akhirnya, pada tahun [[2002]], GBI Bethany Barat (di bawah [[Niko Njotorahardjo|Pdt. Dr. Ir. Niko Njotorahardjo]]) dan Timur (di bawah [[Timotius Arifin Tedjasukmana|Pdt. Dr. Ir. Timotius Arifin Tedjasukmana]]) menanggalkan nama Bethany. Sementara itu, Bethany Wilayah Indonesia Tengah menolak menurunkan nama Bethany.
Tahun [[2003]], pada tanggal [[17 Januari]] [[2003]], Bethany Tengah secara resmi mengundurkan diri dari Sinode GBI dan mendirikan sebuah Sinode baru bernama Sinode [[Gereja Bethany Indonesia]]. Dalam titik ini, sebagian pendeta dari Bethany Barat dan Timur yang loyal kepada Pdt. Alex turut masuk ke dalam sinode baru ini. Sekalipun demikian,
:Badan Pekerja Lengkap (BPL) Sinode GBI mengadakan rapat dan mensinyalir bahwa Pdt. Alex berdiri di dua Sinode, yang berujung pada pemecatan Pdt. Alex dari Sinode GBI.
|