Tamparan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Cun Cun (bicara | kontrib)
Cun Cun (bicara | kontrib)
Baris 13:
 
Kata "tamparan" seringkali digunakan untuk meringankan aksi kekerasan, bahkan jika perbuatan itu sangat menyakitkan. Perbuatan menampar sering disamakan dengan kekerasan minor.<ref>Cotterill, Janet. ''Language in the Legal Process.'' Basingstoke: Palgrave Macmillan, 2004. pp. 81-82, ISBN 0-333-96902-2</ref><ref>Renzetti, Claire and Raquel Bergen. ''Violence against Women''. Lanham: Rowman & Littlefield, 2005. p. 45, ISBN 0-7425-3055-8</ref>
 
 
Menampar dinilai secara berbeda oleh berbagai kebudayaan. Di [[Islandia]], menampar anak dipandang sebagai bentuk penyiksaan fisik yang ekstrim. Sementara itu, di [[Britania Raya]] dianggap oleh beberapa orang tua sebagai perbuatan yang menyiksa.<ref>{{cite book|last=Malley-Morrison|first=edited by Kathleen|title=International perspectives on family violence and abuse: a cognitive ecological approach|year=2004|publisher=Lawrence Erlbaum|location=Mahwah, N.J.|isbn=0805842454|pages=20, 36}}</ref> Di India, sebuah studi menjumpai bahwa terdapat penerimaan yang tinggi mengenai suami yang menampar istri, terutama di kalangan suami dan kelas menengah.<ref>{{cite book|last=Umar|first=Mohd.|title=Bride burning in India: a socio-legal study|year=1998|publisher=A.P.H. Publ. Corp.|location=New Delhi|isbn=8170249228|pages=46}}</ref>
 
Saat gadis [[Yahudi]] mengalami [[menstruasi]] untuk pertama kalinya, ibu mereka sering menampar pipi putri mereka. Ini adalah tradisi yang dipandang oleh beberapa orang merupakan lambang kesulitan dalam kehidupan wanita.
 
==Referensi==